Chereads / Menikahi Si Jenius / Chapter 38 - Tuhan yang Mengatur

Chapter 38 - Tuhan yang Mengatur

"Engh..." Tiba-tiba terdengar suara kecil yang membuat Su Xiqin menolehkan kepalanya.

"Sangat tidak nyaman, ya? Tunggu sebentar, ya. Dokter akan segera datang memeriksa," kata Su Xiqin.

Bai Yanshen menoleh ke arah Su Xiqin. Lalu, ia menoleh ke arah Mo Jintian yang sedang memegang bajunya erat-erat. Mo Jintian mengangkat kepalanya, lalu berkata sambil cemberut, "Mama, aku tidak mau disuntik."

"Dokter, kan, belum memeriksa. Belum tentu nanti disuntik," kata Su Xiqin. Lalu, ia beralih untuk berjongkok di depan lutut Bai Yanshen sambil menatap Mo Jintian dengan khawatir.

"Tapi, setiap kali dokter datang, aku selalu disuntik. Aku tidak mau!"

"Oke, Mama akan bilang ke dokter untuk tidak usah menyuntikmu."

"Yang benar?"

Su Xiqin mengangguk agar Mo Jintian merasa lega. Namun, Mo Jintian masih tidak tenang dan ingin bertanya kepada Bai Yanshen. Ketika ia mendongak ke arah Bai Yanshen, ia melihat pria itu sedang menatap ke arah ibunya sambil mengernyitkan dahi, seperti sedang tidak memahami sesuatu. Di detik berikutnya, Mo Jintian mengangkat kepala jamur kecilnya dan mencondongkan tubuhnya ke Bai Yanshen seperti sedang membisikkan sesuatu.

Su Xiqin merasa tidak paham saat melihat tingkah laku aneh putranya dan bertanya-tanya tentang apa yang sedang terjadi. Tiba-tiba, ia melihat senyuman langka Bai Yanshen. Bai Yanshen tersenyum, lalu mencubit kecil putranya dan berkata, "Hantu kecil."

Mo Jintian menyeringai dengan gigi putihnya. Alisnya melengkung seolah menunjukkan bahwa ia sangat senang. Su Xiqin melihat interaksi di antara keduanya dan mengangkat alisnya karena keduanya semakin dekat. Ia bertanya-tanya, Ada rahasia apa ini? Kenapa aku tidak boleh tahu?

Bai Yanshen merasa ada yang memperhatikannya sehingga ia mengalihkan tatapannya ke arah Su Xiqin. Lengkungan di bibirnya pun menjadi semakin mendalam. "Kamu ingin tahu apa yang kami bicarakan?" tanya Bai Yanshen sambil tersenyum lebar.

Apakah ekspresiku terlalu terlihat? batin Su Xiqin. Dengan sedikit malu, ia menjawab dengan susah payah, "Ti.. tidak."

Senyum Bai Yanshen semakin lebar. Lalu, ia mengulurkan tangannya ke arah Su Xiqin dan menyuruhnya duduk di kursi di sampingnya. "Tertulis jelas di wajahmu kalau kamu ingin tahu," katanya.

Mo Jintian menatap ibunya dengan tatapan serius, lalu memandang ibunya yang menunduk dengan tatapan lembut. Tangan kecilnya yang gemuk menyentuh Su Xiqin dan berkata, "Mama, aku bertanya pada Paman, bagaimana bisa Paman muncul saat Mama sedang sakit? Terakhir kali, ketika Mama sakit, Paman muncul. Kali ini, ketika aku yang sakit, Paman muncul lagi. Aku rasa ini semua sudah diatur oleh Tuhan."

Su Xiqin tercengang setelah mendengar Mo Jintian dan ia berusaha memahami makna kata-kata putranya. Setelah beberapa saat, ia mendongak ke arah Bai Yanshen dan berkata, "Iya, mungkin ini semua sudah diatur oleh Tuhan."

Bai Yanshen menatap Su Xiqin yang sedang menanggapi kata-kata putranya. Lalu, Mo Jintian menatap ke arahnya. "Paman, bolehkah aku memanggil namamu dengan sebutan Baibai?" tanyanya sambil mengedipkan matanya, tampak seperti tidak sakit.

"Kenapa harus memanggil Baibai?"

"Karena nama depan mamaku adalah Susu, dan aku ingin memanggilmu dengan nama depan sehingga menjadi Baibai. Nama Baibai adalah nama yang bagus dan baru-baru ini nama Dabai juga populer," kata Mo Jintian dengan suara imutnya.

"Lalu, kamu ingin memanggilku apa?"

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.