Tetapi semakin Su Mohan tidak berani membayangkannya, semakin banyak kenangan yang muncul di benaknya. Dan setiap kali Su Mohan memikirkan kenangan itu, ia merasa hatinya seolah-olah seperti terjepit dan kesakitan.
Chu Zheng dan Elang Hitam berdiri di samping, sesekali mengintip Su Mohan, yang matanya terlihat lesu, dan tampak sedikit mengkhawatirkan. Tetapi bagaimanapun juga, tidak ada yang berani berbicara karena takut mengganggunya.
Su Mohan masih sangat tenang. Ia melihat ke luar jendela dengan linglung, seolah-olah paku di sekujur tubuhnya telah dihilangkan dalam semalam, hanya menyisakan darah yang secara bertahap membasahi sekujur tubuhnya.
Sekarang, setelah memikirkannya kembali, Su Mohan akhirnya mengerti mengapa Ye Fei sangat kecewa ketika mereka berada di toko perhiasan terakhir kali dan mengatakan bahwa Su Mohan tidak pernah memercayainya.
