"Su Mohan, apakah kamu yakin matamu bisa pulih kembali?" Ye Fei berbalik untuk melihat pria di tengah ruangan.
"Hm?"
"Aku yakin kamu pasti bisa pulih kembali." Ye Fei dengan tenang menarik kembali pandangannya dan tidak berniat untuk melihat lukisan lain. Ia mengambil lukisan itu dan mendorong kursi roda Su Mohan untuk meninggalkan galeri lukisan.
"Kenapa kamu hanya mengambil yang itu?" Su Mohan bertanya.
Ye Fei sedikit terkejut. "Apakah kamu mengetahuinya?"
"Aku sudah cukup lama mengalami kebutaan, dan aku sudah bisa mengerti sedikit pola perilakumu."
"Setiap lukisan bagaikan sebuah buku. Jika diukur dari kecepatan membaca buku, tentu saja secara alami kita tidak boleh terlalu serakah."
Setelah Ye Fei mendorong kursi roda Su Mohan untuk kembali ke ruang tamu, ia mencari ruang kosong pada dinding dan berencana untuk menggantung lukisan itu. Su Mohan menunggu dengan sabar.