Namun siapa yang tahu bahwa tidak satu pun dari bekas luka rokok ini yang dilakukan oleh Xiang Tianlai, melainkan itu adalah rasa sakit yang tersisa saat ia bergaul dengan semua jenis pria ketika ia mencari nafkah pada usia dini.
Saat masih muda dan tidak berdaya, Xiang Tianlai bersembunyi dari segala macam pengejaran. Pada saat yang bersamaan, Xiang Tianlai juga harus mencari nafkah sambil membawa adiknya. Xiang Tianlai mau tidak mau terlibat dalam serangkaian pekerjaan yang benar maupun salah, jadi ia hanya bisa membujuk dan menggoda segala jenis pria.
Meskipun Xiang Tianlai telah terbiasa dan mengerti bahwa ia hanya bisa mengikuti arah angin, ia tidak bisa untuk tidak memiliki kepribadian yang temperamental dan tidak pasti.
Jadi secara alami, ia tidak bisa menghindari pengaruh buruk dari sekitar, sehingga meninggalkan bekas luka ini.