Namun, ketika momen ini akhirnya tiba, Ye Fei mendapati bahwa semua harapan dan ekspektasinya yang luar biasa serta kenangan hangat yang sulit dilupakan telah lama terkuras sedikit demi sedikit dalam enam tahun yang panjang ini.
Saat Ye Fei teringat pada godaan dan tawa Li Mingwei dengan wanita tadi, ia perlahan menutup matanya, dan sedikit mengencangkan tangannya yang mengenggam Su Mohan.
Ilusi! Semuanya adalah ilusi! pekik Ye Fei dalam hati. Ternyata pria bersih, cerah, dan tampan di matanya sebenarnya tidak lebih dari binatang buas dalam sosok manusia. Pria itu hanyalah seorang pengkhianat.
Su Mohan mengerutkan alisnya dan melihat ke arah tangan kecil Ye Fei yang mengepalkan tangannya. Tangan kecil itu mengerat menjadi kepalan tangan merah muda dan pembuluh darah biru pucat terpantul dengan jelas pada kulit putihnya. Kekuatannya luar biasa besar dan lembut. Kuku itu seperti meresap ke dalam dagingnya melalui pakaiannya.