Kinayah sudah tampak rapi mengenakan celana panjang dan kemeja biru yang memiliki kerah pendek. Dia masih mengenakan rambut palsunya yang amat lurus dengan panjang sebahu, belum lagi dengan poni dan kacamata baru yang ia kenakan.
Hari itu dia sudah siap bekerja, datang sangat pagi dan bertemu dengan Mayang, yang akan membantunya melakukan masa orientasi.
Kinayah dan Mayang berjalan di setiap departemen, saling mengenalkan diri dan memberitahu bahwa Kinayah adalah kandidat terbaik yang menguasai bahasa Prancis.
"Jadi kamu bisa berbicara bahasa Prancis karena kamu pernah tinggal disana," ucap Mayang kagum sambil dia berjalan di samping Kinayah.
Mereka berdua baru saja selesai melakukan masa orientasi, dan berjalan di lorong sepi mengarah pada ruang kerja Arya.
"Ee… ya, aku memang besar disana. Dan kebetulan orangtuaku berada disini," jawab Kinayah. "Tapi, Nona Mayang. Mungkin kau tidak perlu menjelaskan masalah itu pada setiap orang. Kau justru membuatku malu," ucap Kinayah.