Kinayah membuka penutup botol yang berisikan cairan obat bius, dia tuangkan pada sapu tangan yang berada di tangan kirinya. Setelah itu dia berjalan ke seorang penjaga yang baru saja ia banting ke atas lantai.
"Mau apa kau?!" ucap pria itu panik dan Kinayah tidak memberikan kesempatan bagi pria itu bangkit dati jatuhnya.
Kinayah meletakkan lututnya pada bagian ulu hati, pria itu mengerang kesakitan karena rasa nyeri yang tidak tertahankan. Dia mencoba menyingkirkan kaki Kinayah, yang justru semakin menguatkan tenaganya.
"Aaahh… singkirkan kakimu!" ucapnya kesal dan rasa nyeri luar biasa yang begitu sakit.
"Untung saja aku sedang terburu-buru, jadi kau masih ada kesempatan untuk hidup," cibirnya dan mendekap mulut dan hidung pria tersebut dengan sapu tangan yang sudah diberikan obat bius.