"Tapi Naya, dengarkan Ibu. Walau pun kamu merasa tidak takut dengan mereka, tapi kamu harus ingat, kamu adalah seorang wanita yang harus bersikap sangat lembut tidak boleh seperti laki-laki yang kasar. Apa kamu mengerti dengan maksud Ibu, Naya?" ucap Kemala sambil mengusap lembut rambut Kinayah.
Kinayah menatap Ibunya kemudian menganggukkan kepalanya dengan pelan.
Kemala tersenyum merasa tenang saat Kinayah masih mau mendengarkan apa yang ia katakan.
Tanpa terasa hari sudah malam, dan Kemala sudah mengantar putrinya menuju kamarnya. Bahkan sebelumnya, dia membantu Kinayah berganti pakaian, mengenakan piyama bergaris biru.
"Ini sudah malam, dan ini adalah jam tidurmu, Naya. Kamu harus beristirahat segera," ucap Kemala sembari memberikan kecupan pada kening Kinayah.
"Ibu… apa Ibu akan mengunjungiku lagi? Lalu… kapan ibu membawaku pulang?" tanya Kinayah, dia memegangi erat tangan Kemala.