Kinasih mengangkat wajahnya, merasa tatapan Damar begitu serius, dengan wajah cemas yang ia tunjukkan.
"Hal menakutkan apa yang anda maksud Pak Damar? Dan kenapa aku tidak bisa membicarakan ini kepada suamiku sendiri?" tanya Kinasih dengan tatapan tak mengerti.
Damar merapatkan mantelnya, dengan tatapan yang mengarah pada sekelilingnya.
"Sebelum aku menjawab, apa yang anda tahu tentang mengenai ibu anda?" Tanya Damar seraya dia memelankan suaranya.
"Tidak banyak yang aku tahu mengenai ibu tiriku. Kami memang tidak begitu dekat, tapi selama ini dia merawat dan membesarkan aku," ucap Kinasih mulai bercerita tentang apa yang dia tahu tentang Arimbi.
"Aku sudah tinggal lama bersama dengan ibu. Dan ibu sampai saat ini sama sekali tidak pernah menceritakan padaku kalau aku adalah putri tirinya. Aku mengetahui kalau aku bukan putri kandungnya saat aku menemukan fotoku saat aku bayi dalam gendongan seorang wanita," ucap Kinasih dengan mata berkaca-kaca.