Masih dengan tatapan yang waspada, Bram berdiri di antara kerumunan orang yang sedang menunggu kesempatan untuk menyeberang.
Saat itu kebetulan banyak pejalan kaki yang menunggu, jumlah begitu banyak dan tidak bisa dipastikan. Bram pun menyelinap agar dia berada di barisan paling depan, dengan cara itu seharusnya dia tidak akan mudah dikenali oleh Arya.
Bram sudah berada dibarisan depan, dia tidak peduli dengan tatapan sinis pejalan kaki lainnya karena tadi Bram menyelinap paksa dengan kasar.
Seorang pria bertubuh tinggi dengan Hodie berwarna abu-abu menatap kearah Bram dengan tatapan aneh.
"Apa yang kamu lihat!" teriak Bram kesal ke arah pria yang hanya memanggut perlahan.
Tanpa Bram sadar ternyata pria dengan Hodie abu-abu itu mengambil ponsel yang ada di saku celananya. Begitu mudah dan cepat, hingga tidak ada satupun yang tahu jika pria itu mengambil barang yang bukan miliknya.