"Astaga, apa yang barusan aku pikirkan! Bagaimana aku punya pikiran mesum! dan egois! Mas Bara masih dalam keadaan sakit dan tentu saja aku tidak bisa melakukannya dengannya! Hhh… lagi pula untuk apa sih ada tempat mandi sebesar ini!" ucap Kinasih sambil menggeleng kepalanya segera meninggalkan kamar mandi.
Masih dengan perasaan tak percaya Kinasih mulai menjelajahi setiap ruangan yang bisa ia temukan. Kinasih semakin terkejut saat mendapati ruangan yang tidak terlalu besar, tapi dilengkapi dengan fasilitas olahraga, ruangan itu memiliki kaca tembus pandang, dan memperlihatkan pemandangan langit yang indah.
Kamar yang akan mereka tempati juga sama luasnya, dan yang lebih mencengangkan lagi ketika kamar itu dihiasi dengan banyak bunga mawar berwarna merah.
"Hah? Aku masih tidak percaya Mas Bara menyiapkan semua ini? Tapi untuk apa?" tanya Kinasih dengan bingung walau dalam hatinya tidak bisa memungkiri kalau hatinya sangat bahagia.