"Apakah sesuatu terjadi saat Choi Jiho mengantarkanmu pulang tadi malam?"
"Nona Choi, apa yang mungkin terjadi diantara kami ? Hal-hal yang kamu pikirkan itu tidak terjadi tadi malam."
Jika Fang Muxiu lebih pintar lagi dia akan menggali makna lain dibalik kata-kata Han Yexi. Sayang sekali.
"Han Yexi, sayangku. Aku telah memberikan kesempan emas kepadamu. Apakah kau tahu itu? Kenapa kau tidak menggunakan kesempatan yang kuberikan tadi malam? Kamu seharusya menggoda Choi Jiho atau sesuatu. Aku benar-benar harus mengajarimu satu atau dua trik untuk menggodanya."
"Nona, Fang. Sungguh, hal ini tidak perlu."
Benar-benar tidak perlu karena Choi Jiho sudah terkena jeratnya bahkan sebelum mereka memulai rencana ini.
"Jika tidak kulakuan sampai kapan aku harus menunggu hingga Choi Jiho beralih kepadamu. Aku tidak bisa menunggu lebih lama Xiao Ye. Ayahku juga tidak,"
"Apakah Tuan Fang menekan anda lagi?"
"Ayahku tidak menekanku, dia hanya mengingatkanku." Itu hanya Bahasa halusnya saja, Han Yexi mengerti bagaimana kerasnya tuan Fang.
Saat itu sebuah telepon masuk ke ponsel Han Yexi.
Sebuah nomor asing tertera di layar. Han Yexi melirik nomor tersebut dan ia masih mengingat nomor itu.
"Siapa itu, kau tidak ingin mengangkatnya untuk mencari tahu?"
Fang Muxiu mendahuli Han Yexi untuk mengangkat teleponya. Tidak biasanya Fang Muxiu sebegitu ingin tahu. Dia sungguh khawatir itu mungkin nomor seseorang yang dia ketahui.