"Jadi Nona Han, belum menyetujui ide mu mengenai Choi Ji Ho?"
"Aku akan segera mendapat persetujuan darinya ayah. Kau tidak perlu khawatir tentang ini."
"Beritahu aku jika nona Han tidak bersedia membantumu. Kita bisa menggunakan wanita lain untuk membuat Choi Ji Ho menjauh dari mu."
"Tidak, ayah. Akan sulit untuk mencari wanita yang bisa menarik perhatian Choi Ji Ho." Untuk beberapa alasan Fang Mu Xiu tampak di dera dilema tatkala tuan Fang mengutarakan idenya tentang wanita lain.
"Choi Ji Ho tidak akan jatuh dengan mudah pada wanita sembarang. Han Ye Xi adalah pilihan terbaik yang kita punya ayah. Choi Ji Ho telah mengenalnya dan tidak akan sulit untuk Ye Xi merebut hatinya dengan penampilannya." Ini perkataan yang sulit. Jika bukan karena ayahnya, Fang Mu Xiu bahkan tidak ingin mengutarakan sesuatu seperti ini.
Wanita seperti Han Ye Xi mungkin banyak diluar sana. Tapi setidaknya, dia tahu Ye Xi tidak memiliki sedikit pun keinginan kotor pada Choi Ji Ho. Wanita itu bisa dikatakan cukup aman untuk menjalankan tugas ini. Kalau-kalau hati Fang Mu Xiu berkelit di detik terakhir dan tak sanggup melepaskan Choi Ji Ho.
"Jika demikian maka segera dapatkan persetujuan Nona Han."
Setelah pembicaraan dengan ayahnya. Fang Mu Xiu tahu dia tidak bisa memilih jalan yang mudah dan lurus. Jadi setelah beberapa kontemplasi dia pergi ke persimpangan dan mendapatkan sebuah jalan pintas untuk mendapatkan Han Ye Xi di bawah kendalinya.
***
Akhir bulan adalah periode sibuk karena banyak hal yang harus di laporkan. Ye Xi mengerahkan semua perhatiannya pada laporan yang harus diberikan pada Fang Mu Xiu.
Namun sejak pagi teleponnya terus berbunyi dan mengganggu fokus kerjanya. Untuk beberapa alasan Ye Xi mampu mengabaikan beberapa panggilan telepon yang telah di atur dengan nada tertentu. Kau akan dengan mudah tahu panggilan mana yang harus kau angkat dan mana yang tidak.
Saat melihat telepon ada beberapa panggilan tak terjawab dari ibunya, Nyonya Han. Meskipun tak berhubungan dengan baik, Han Ye Xi tetap terikat dengan Nyonya Han dan adiknya Ye Qiu.
Tuan Han tidak lagi ada untuk menanggung beban finansial keluarga. Tidak dalam arti harafiah, ada cerita gelap tentang tuan Han yang bahkan tidak ingin Ye Xi ingat.
Sebagai anak sulung, secara teknis beban finansial itu jatuh ke pundak Ye Xi. Dan dia sudah memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang anak sulung. Apa lagi yang di inginkan Nyonya Han dengan menghubunginya terus menerus?
Nyonya Han tidak akan menghubunginya untuk basa-basi. Hanya ada dua kemungkinan, baik atau buruk. Pertama, hal baiknya Nyonya Han akan datang untuk melaporkan betapa baiknya kinerja Ye Qiu di sekolah dan bagaimana Ye Qiu memperoleh prestasi..
Kedua, bagian buruknya, Nyonya Han akan datang dengan melaporkan masalah dalam hidupnya atau sesuatu yang berkaitan dengan pinjaman yang tak pernah selesai dan uang bulanan yang tidak pernah cukup.
Han Ye Xi segera mendapatkan ibunya setelah deringan pertama telepon.
"Terima kasih untuk uang yang kau kirimkan nak. Aku tidak percaya kalau kau begitu murah hati pada adikmu. Seharusnya aku memintanya padamu sejak awal."
Begitu telepon terhubung Nyonya Han langsung menghujani Ye Xi dengan pujian dan rasa syukur. Seperti Han Ye Xi telah melakukan sesuatu yang benar yang menyenangkan ibunya. Dia tidak pernah mendengar ibunya bersyukur sejak lama.
Semua yang keluar dari mulut Nyonya Han adalah keluhan tentang betapa beratnya kehidupan dan bagaimana dia susah payah membesarkan anak-anaknya dengan segala perhitungan yang teliti. Sampai hari ini Ye Xi tidak akan lupa betapa perhitungannya ibunya. Tentang berapa jumlah yang harus Nyonya Han habiskan untuk menyekolahkannya atau memberinya makan.
Itu seperti hutang yang harus Ye Xi bayar seumur hidup, atau jika Ye Xi kaya mendadak, dia bisa menutup mulut ibunya dengan uang sehingga dia bisa belajar bersyukur.
"Uang apa, bu? Siapa yang memberikanmu uang? Kupikir aku sudah memberikan bagian mu bulan ini."
"Jangan merasa malu dengan dirimu sendiri. Aku tahu kamu begitu mencintai adikmu itu. Kau mungkin menyesal telah memarahiku terakhir kali. Tenang saja aku akan selalu memaafkan mu, nak. Tidak peduli apa pun yang kau lakukan padaku, kau tetaplah putriku yang sangat ku banggakan."
Han Ye Xi makin tidak mengerti dengan kata-kata ibunya. "Ibu, serius! Uang apa yang sedang kau bicarakan di sini?"
"Uang sekolah adikmu tentu saja. Sekali lagi terima kasih nak. Oh astaga, aku bahkan tidak menyangka kau punya uang sebesar itu. Apakah itu semua milikmu, masihkah ada sisanya?
Ah, apakah kau salah menekan jumlah dan mengirimkan semuanya pada ibu? Apakah aku harus mengirimkan kembali kelebihan uangnya ke rekening mu?"
"Tidak mungkin! Aku tidak pernah mengirimkan uang apa pun lagi ke rekening ibu. Uang siapa yang ibu bicarakan di sini?"
6 Desember 2020