"Uang siapa yang ibu bicarakan di sini?"
"Bukankah semua itu uangmu? Mereka di kirim atas nama rekening mu. Ibu tidak mungkin salah. Nak, jika kau memang ingin meminta kelebihannya katakan saja padaku. Aku tidak mungkin membiarkanmu hidup susah."
"Pertama aku tidak mengirim apa pun, kedua berapa jumlah uang yang kau terima ini, bu?"
Han Ye Xi mengenal ibunya dengan baik, sejumlah kecil uang tidak akan membuat ibunya bersyukur sedemikian rupa. Tidak akan ada kata kelebihan uang. Tidak pernah ada uang lebih yang bisa Nyonya Han simpan untuk dirinya sendiri atau untuk anak-anaknya.
"Jumlahnya 5 juta yuan." Nyonya Han segera menyebutkan nominal uang itu dengan senang.
"Tidak mungkin!" Ye Xi terkejut di sisi lain telepon.
Jumlah itu lebih dari cukup membiayai Ye Qiu sampai dia lulus. Tapi Ye Xi tidak pernah punya uang sebanyak itu. Dia belum lama bekerja dan paling hanya mengumpulkan setengah dari jumlah yang Nyonya Han sebutkan.
Itu pun setelah budgeting yang cukup ketat sehingga Ye Xi bisa menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk membeli produk investasi. Semua uang itu sudah pasti bukan miliknya.
Dari mana datangnya semua uang itu?
Nyonya Han mengatakan kalau dia telah menyuruh Ye Qiu untuk menghubunginya dan meminta sejumlah uang untuk pendaftaran ke universitas. Nyonya Han tidak menyangka Ye Xi akan begitu murah hati mengirimkan sejumlah besar uang untuk Ye Qiu.
Ye Qiu memang sempat menghubungi Ye Xi. Dia tidak mengangkat panggilannya karena Ye Xi terjebak antara Fang Mu Xiu dan Choi Ji Ho. Jadi dia mengirim pesan pada adiknya setelahnya.
Ye Qiu tidak mengatakan banyak hal. Dia hanya mengatakan kalau dia merindukan kakaknya dan ingin tahu bagaimana kabarnya. Apakah Ye Xi baik-baik saja dan sudahkan dia makan dengan benar.
Adik laki-lakinya itu memang satu-satunya di dunia. Dia bersyukur memiliki Ye Qiu sebagai adiknya. Ye Xi lebih bersyukur lagi karena Ye Qiu tidak mewarisi sifat ibunya. Adik laki-lakinya sangat bersahaja, begitu pengertian dan sangat perhatian.
Ye Qiu bahkan tidak menyebutkan sedikit pun tentang uang pendaftaran universitas pada Ye Xi. Adiknya itu tidak berani membebani kakaknya lebih jauh mengenai uang.
Sekarang setelah ibunya menerima sejumlah uang itu, Ye Xi tidak yakin dan segera memeriksa akun rekening bank nya. Memang ada sejumlah transaksi besar yang terjadi di beberapa tanggal terakhir.
Uang 5 juta yuan itu tiba-tiba muncul di rekeningnya dan segera di alihkan ke rekening milik ibunya. Han Ye Xi menggunakan jam makan siangnya untuk memeriksa asal-usul uang dalam rekeningnya dan bagaimana uang itu ada di rekeningnya.
Setelah pengecekan lebih lanjut, Ye Xi akhirnya tahu asal usul uang itu. Uang itu berasal dari bagian keuangan Fang Foundation. Salah satu yayasan dibawah perusahaan Fang Hwa. Tapi mengapa kantor yayasan mengirim sejumlah besar uang itu ke rekeningnya?
Siang itu juga Han Ye Xi pergi ke kantor Yayasan, sebagai perwakilan pusat untuk melakukan beberapa pengecekan. Lebih hebat lagi Ye Xi tidak menemukan catatan apa pun di kantor yayasan yang menerangkan pemindahan sejumlah dana ke rekeningnya.
Uang lima juta yuan itu tidak tercatat dalam pembukuan yayasan. Seolah-olah uang itu tidak pernah ada di sana. Tidak juga dengan transaksi pengiriman ke rekeningnya. Uang itu seperti siluman.
"Nona Han, aku telah mencari mu sepanjang siang ini. Kemana kau pergi siang ini?" itu tuan Hong Jun, Direktur Keuangan Fang Hwa Corporation.
Tuan Hong Jun menghentikan Ye Xi yang akan berbelok ke kantornya.
"Tuan Hong, aku minta maaf, tadi aku pergi ke kantor Yayasan untuk memeriksa sesuatu."
"Kau berani pergi ke kantor Yayasan untuk memeriksa sesuatu? Kau sungguh tidak tahu malu. Ikut aku ke ruang konferensi. Para komite Audit internal telah mencari mu!"
Departemen audit internal mencari Ye Xi ?
Mungkinkah ini mengenai sejumlah uang yang masuk ke rekeningnya? Jantung Ye Xi rasanya jatuh ke perutnya. Apa yang terjadi sebenarnya?
8 Desember 2020