"Kamu hanya beli satu porsi?" Choi Jiho bertanya karena dia tidak melihat mangkuk lain. Han Yexi hanya menyajikan satu mangkuk mie saja.
"Aku sudah makan di kedai."
"Benarkah? Kamu tidak bohong?"
"Kamu khawatir aku kelaparan?" Ada kilatan di mata Han Yexi yang bersinar terang penuh percaya diri, kelihatannya dia memang tidak berbohong.
"Tidak juga, aku hanya…" Choi Jiho tidak menyelesaikan kata-katanya dan menyumpal mulutnya sendiri dengan bibir Han Yexi. Memeriksa kalau Han Yexi berbohong atau tidak.
Kecupan Choi Jiho semakin baik dari waktu ke waktu. Han Yexi jatuh ke pangkuan Choi Jiho begitu saja, seakan tenaganya dihisap keluar bersamaan dengan helaan napasnya.
Inilah yang disebut menu pembuka untuk sarapan dan sekarang… Choi Jiho ingin menu utama. Dia telah menantikan ini sejak tadi malam dan memimpikan sarapan mewah dengan Han Yexi sebagai hidangan utama. Sialnya wanita itu malah tidak ada saat dia bangun.