"Uhh…" Han Yexi tak mampu memberi tanggapan. Dia cuma bisa melenguh seperti sapi bodoh.
Wanita ini ada dalam kondisi terbaik, antara mabuk dan terstimulasi.
Han Yexi siap dipacu malam ini.
"Kamu memang sangat beruntung malam ini." Tangan Choi Jiho berpindah ke wajah cantik Han Yexi. Wajahnya penuh peluh dan tampak gelisah, seperti saat Choi Jiho sedang mencekiknya.
Choi Jiho kemudian beranjak dari ranjang menuju kamar mandi dan membasahi sebuah handuk. Dia menghapus peluh di wajah Han Yexi dengan handuk itu. Teringat akan bajingan payah itu, Choi Jiho juga memutuskan untuk menyeka punggung Han Yexi.
Lenguhan Han Yexi seperti nyanyian mantra yang menyihir Choi Jiho dan mengaktifkan senjata perangnya. Dia pernah membayangkan suara ini beberapa kali dan mendengarnya secara langsung ternyata lebih kuat dampaknya.
Sial! Choi Jiho tidak bisa berkonsentrasi menyeka Han Yexi sama sekali.
Ini pekerjaan mustahil.
Choi Jiho membanting handuk yang ada tangannya dan menjauh dari Han Yexi.