Pada waktu kecil Seru sering kali meminta jajan gratis kepada mamang yang jualan di SDnya.
"Mang, minta telur gulung gratis?!!!"
"Iya, ini telurnya" Ketika Seru lari, mamang itu pun hilang ingatannya.
Walaupun kekuatan ini sangat menguntungkan bagi Seru, namun dia tidak bisa sembarangan memerintah karena bisa membahayakan bagi dia.
Contohnya ketika dia mau meminta uang dari orang, nanti setelah memerintah orang itu, bila orang itu akan tersadar karena uangnya tiba-tiba berkurang dari dompet dan pastinya Seru yang akan di tangkap.
Karena orang itu melihat Seru terlebih dahulu, maka sebaiknya Seru harus mengucapkan kalimat perintah dulu, baru muncul di depannya. Jadi orang itu gak akan mencurigai Seru.
Ketika seru sudah beranjak remaja, dia tetap menggunakan kekuatannya, seperti mencontek teman sekelasnya, dan kadang membuat teman sekelasnya jadi di hukum gara-gara kelakuan Seru. Seru makin serakah menggunakan kemampuannya, dia pun mulai semena-mena dalam menggunakan kekuatannya ke orang lain.
Sampai dia SMA, dia menyuruh anak-anak di SMAnya untuk tawuran, dia memerintahkan teman sekelasnya untuk tawuran ke sekolah yang lain. Setelah tawuran terjadi, dia langsung kabur dari area tawuran. Tak berapa lama polisi datang lalu meringkus para anak-anak yang tawuran. Walaupun anak-anak yang di suruhnya merupakan anak yang memang suka buat masalah, namun ini juga tetap tidak baik.
Tapi Seru tidak sadar akan hal itu, yang dia pikirkan adalah jika kita melakukannya kepada orang jahat, kita tidak akan di anggap jahat. Seperti menipu penipu dengan menipu. Tak ada yang akan curiga karena gak ada yang akan memperdulikan orang jahat yang suka menyakiti orang baik.
Bersambung