"Seru ada yang cari kamu, katanya dia mau tanya masalah tawuran!" teriak ayah Seru dari depan rumah
"Siapa yah yang cari aku?"
"Dari kepolisian katanya, dia mau tanya masalah tawuran antar pelajar sekolahmu dengan sekolah sebelahnya"
"Baiklah tunggu sebentar, nanti aku turun yah"
Seru pun keluar dari kamarnya menuju teras rumah, lalu ketemu Seru dengan orang yang memakai baju seperti polisi, namun berbeda sedikit dengan apa yang biasa di pakai polisi.
"Apakah kamu yang bernama Seru?"
"Iya Pak, nama saya Seru, ada apa ya pak datang ke rumah saya?"
"Kami dari kepolisian ingin menanyakan masalah tawuran kemarin, apakah kamu tau kejadian itu?"
"Tau dong pak, itu kan sekolah saya"
"Jadi ada seorang saksi yang bilang bahwa kamu provokatornya?"
"Gak mungkin, kalau saya provokator, saya kan pasti berada di situ, sedangkan saat itu saya masih di sekolah ketika tawuran terjadi"
"Tapi kan bisa saja, kamu melakukan provokasi saat di sekolah?"
"Gak mungkinlah pak, kan waktu itu ada pelajaran MTK, mana sempat saya bicara ke teman sekelas"
"Kamu yakin?"
"Yakinlah Pak, mana mungkin saya ini provokator"
"Aku punya bukti loh bahwa kamu provokatornya"
"Bukti foto, sebaiknya kamu ikut saya, atau saya seret dengan paksa"
Seru tidak mau masuk penjara walau sebentar cuma gara-gara provokator, akhirnya Seru pun menggunakan kemampuannya. Seru menyuruh polisi itu untuk kembali saja ke kantornya. Namun ada yang aneh dari polisi itu, sepertinya dia bukan orang biasa. Kenapa polisi itu bisa menahan kekuatanku, apa yang sebenarnya terjadi. Apakah dia juga memiliki kemampuan.
"Kamu tadi bilang apa ke saya?"
"Puu....lll....ang....Pak" dengan nada ketakutan
"Asal kamu tau saja, bukan kamu satu-satunya bisa menggunakan kekuatan itu"
Bersambung