Chereads / Masuk Dalam Dunia Novel / Chapter 30 - Chapter 26 ( Festival Ammonie )

Chapter 30 - Chapter 26 ( Festival Ammonie )

"Aku akan coba memikirkannya. Wanita itu memang telah berjasa besar menyelamatkanku. Tapi masalah ini akan aku bahas di rapat kekaisaran lebih dulu," Belhart menjawab dengan rasional.

Monna menyetujui itu. Ia tahu keputusan ini memang harus dirapatkan. Sehingga ketika Monna melihat suasana hati Belhart sedang cukup baik hari ini, Monna kembali mengajukan pertanyaan lain yang ingin diketahuinya.

"Emm... lalu, bagaimana perasa.. em, maksudku, bagaimana tanggapanmu soal Nona Alliesia?" tanya Monna ingin tahu.

Dalam buku tidak diceritakan dengan jelas kapan tepatnya perasaan Belhart mulai tumbuh untuk Alliesia. Karena itu, Monna ingin mengorek sedikit informasi soal ini sebelum ia mengambil langkah lebih lanjut.

Dan jawaban Belhart yang terlihat tanpa minat membuat Monna mengerutkan kening.

"Dia berbakat," jawabnya singkat dan tanpa kalimat tambahan.

"Hanya itu?" tanya Monna..

Belhart menjawab dengan yakin, "Ya."

"Itu saja?" tanya Monna antusias membuat Belhart menatapnya bingung.

"Memangnya apa kau harapkan?" tanyanya tidak mengerti.

Monna langsung menggeleng.

"Tidak ada. Aku yakin dia memang berbakat seperti katamu," Monna dengan cepat menyetujui ucapan Belhart sebelum ia mulai curiga.

Mungkinkah perasaan Belhart pada Alliesia masih belum tumbuh? Mereka memang baru saja bertemu, jadi tidak mungkin 'kan mereka langsung jatuh cinta hanya karena pandangan pertama seperti yang ada pada dongeng anak-anak?

Lagipula, Belhart terkenal sebagai pria berhati baja. Jadi pasti sulit untuk pria itu membuka hatinya pada sembarang orang yang baru ditemuinya.

Karena itukah Belhart menjawab pertanyaannya dengan sangat mudah dan tanpa berpikir?

Monna mungkin memang tidak tahu kapan dan bagaimana tepatnya perasaan Belhart akan tertuju pada Alliesia. Tapi seiring berjalannya waktu, Monna yakin perasaannya itu pasti akan segera hadir di antara mereka.

Bukankah saat ini ia hanya perlu menunggu?

Oh iya! Mungkinkah itu akan terjadi saat festival kerajaan yang akan diadakan satu minggu dari sekarang?

***

Setelah gagal melancarkan aksinya untuk mendapatkan anak dari Belhart karena mengalami keguguran akibat tubuhnya yang lemah, Belhart melancarkan aksi balas dendamnya pada Cattarina di hari festival Ammonie.

Festival tradisi kerajaan Geraldy untuk memanjatkan permohonan dan harapan bagi seluruh rakyat dan juga negaranya. Sekaligus perayaan untuk mengucap syukur atas segala kemakmuran dan kesejahteraan yang selama ini mereka terima.

Festival itu akan berlangsung dengan kehadiran pasangan putra dan putri mahkota kerajaan Geraldy yang berdansa di tengah-tengah kerumunan orang untuk memeriahkan acaranya.

Tapi hari dimana Belhart seharusnya menari bersama Cattarina untuk mengisi acara, Belhart justru menarik tangan wanita lain yang ada di sekitarnya secara asal. Entah apakah itu adalah sebuah kebetulan atau memang takdir, Alliesia Rustchel menjadi wanita satu-satunya yang berdansa dengan Putra Mahkota hari itu.

Bagai tersambar petir dan gemuruh yang kuat, Cattarina dalam novel hanya bisa menahan amarah dan rasa malunya yang besar menanggung segala penghinaan yang ia terima dari putra mahkota tanpa bisa mengatakan apapun.

Ia tahu, Belhart melakukan itu dengan sengaja untuk menyulut emosinya di depan semua orang. Sehingga jika Cattarina tidak ingin mempermalukan dirinya sendiri dan menunjukkan kebodohannya di muka umum, Cattarina hanya bisa memilih untuk diam di posisinya.

Cattarina masih ingat bagaimana Belhart sangat bahagia kala itu karena bisa menari dengan Alliesia dan mengacuhkannya. Demi apapun, jika bukan karena Cattarina tidak ingin menyulut peperangan dengan Belhart saat itu, Cattarina pasti sudah menarik wanita itu dengan paksa dan menjambaknya.

Persetan dengan semua harga diri dan mata yang mengawasinya. Jika Cattarina ingin, ia bisa saja menendang wanita itu keluar dari pesta bahkan istana.

Tapi, karena sangat besar cintanya pada Belhart dan perasaan bersalah yang amat untuk bayi yang pernah ada di dalam perutnya, Cattarina saat itu memutuskan untuk mengurungkan semua niat buruknya itu sementara waktu.

Sampai tentu saja, segalanya menjadi semakin menjadi-jadi dan tidak tertahankan.

Dan anehnya, saat festival itu harusnya terjadi sekitar dua bulan ke depan. Festival itu justru kini jatuh pada tanggal 12 di waktu depan?!

Monna seharusnya sadar saat pengumuman perayaan festival itu dimajukan oleh kekaisaran dan kuil suci. Atas dasar alasan wahyu yang baru saja diturunkan pada para pendeta agung menara putih kerajaan Geraldy, tanggal perayaan Festival Ammoenie dirubah menjadi tanggal yang diamanahkan.

Sungguh membuat kepala pusing, jika mempertimbangkan kembali beberapa kejadian yang terus berubah seiring berjalannya waktu tanpa bisa ia prediksikan.

"Anda sedang memikirkan sesuatu, Yang Mulia?" tanya Alliesia di tengah acara minum tehnya bersama Cattarina di siang hari yang terik.

Monna menatap Alliesia dengan ramah.

"Aku hanya sedang menantikan hari peringatan Ammoenie yang akan diadakan sebentar lagi. Apa kau sudah menyiapkan gaun untuk acara pesta dansa malam harinya?" tanya Monna berbasa-basi.

"Aku yakin kau akan tampil cantik malam itu. Dan menemukan pangeran yang cocok untukmu," tambah Monna sambil tersenyum.

Alliesia langsung menunduk malu.

"Saya tidak pernah memikirkan itu, Yang Mulia. Anda tahu sendiri pekerjaan di istana sangat banyak. Walaupun hanya ada sedikit orang yang terluka yang perlu saya obati. Tapi karena ada banyak sekali laporan yang harus kami kerjakan, dan sedikitnya pekerja yang diikut sertakan, saya mengalami sedikit kesulitan untuk beradaptasi. Saya bersyukur Yang Mulia Putra Mahkota tidak memaksa kami untuk menyelesaikan semua laporan itu secara cepat. Tapi tetap saja, Yang Mulia. Saya tidak punya waktu untuk memikirkan itu," ujar Alliesia panjang lebar dan sedikit tertekan.

Monna menatapnya geli. Apa karena kejenakaannya yang menggemaskan ini, Belhart jadi menyukainya?

***