Monna tiba-tiba berpikir negatif.
"Dia.. bukan anak bermasalah di kampusnya bukan?"
Mengangkat bahu dan tidak bisa memberikan komentar.
"Aku juga kurang tahu. Karena segala informasi soal Tuan Anthonie masih sangat minim. Karena dia lama tinggal di luar negeri dan tidak punya banyak kenalan di kota ini!"
Lantas, apa tujuannya ingin cepat kembali ke kota ini?
Bekerja di perusahaan ayahnya?
Mempersiapkan diri menggantikan posisi ayahnya yang masih jauh?
Menolak kebaikan hati ayahnya ingin membangun sebuah firma baru untuknya?
Anthonie membuang semua itu demi untuk memenuhi keingannya yang entah apa?
Pembicaraan ini berakhir begitu saja, tanpa kejelasan. Malah meninggalkan lebih banyak kerutan bingung terlampir di wajah Monna.
Tatapan tajam dari seseorang langsung menyerangnya.
Balik menatap tajam dan angkuh. Monna yang merasa memiliki salah, menatap Chintya balik.
Duduk cukup berjauhan. Meski pekerjaan mereka memiliki banyak kaitan.
Monna langsung mengacuhkannya.