Chereads / Masuk Dalam Dunia Novel / Chapter 25 - Chapter 21 ( Neil Rudwig?! )

Chapter 25 - Chapter 21 ( Neil Rudwig?! )

Keduanya kembali ke acara perjamuan. Dan Cattarina kembali mengungkapkan keputusannya pada Kaisar.

"Aku akan tetap menikah dengan Yang Mulia Putra Mahkota Dominic, Yang Mulia. Semoga ini akan menjadi hal yang membahagiakan untuk kedua belah pihak," jawab Monna langsung. Melanjutkan jawabannya yang tadi tertunda.

Semua lantas terkejut untuk kedua kalinya. Tapi karena keputusan ini yang mereka inginkan sejak awal dan semua orang juga sudah melihat keputusan itu telah dipikirkan dengan matang oleh Cattarina, tidak ada seorang pun yang menentang keputusannya itu.

Bahkan hampir sebagian orang merasa lega mendengarnya. Sementara Monna hanya bisa menggigit bibir bawahnya dengan cemas. Berharap keputusan yang ia ambil adalah putusan yang benar. Demi untuk melindungi orang-orang yang ia sayangi. Dan demi untuk keselamatan juga. Semoga saja.

***

"Putriku, lihat betapa cantiknya dirimu! Kau adalah pengantin yang paling cantik di seluruh dunia! Tidak ada gadis manapun yang bisa melebihi parasmu yang luar biasa dibandingkan siapapun. Apa kau bahagia, Sayang?" tanya Ibu Cattarina dengan senyum penuh sayang.

Monna membalas senyum itu dengan lembut.

"Iya, Ibu. Aku bahagia," ucap Monna tanpa menunjukkan ekspresi tertekan apapun yang sebenarnya ia rasakan jauh di lubuk hatinya yang paling dalam.

Pernikahannya dengan Belhart memang mungkin dilaksanakan dengan cukup meriah seperti yang dulu Cattarina harapkan. Tapi kini, pernikahan itu tidak lagi menjadi hal yang membahagiakan untuknya.

Pemikirannya soal ia yang sudah tidak bisa melangkah mundur kembali untuk merubah keputusannya, membuat Cattarina merasa sangat terbebani.

Peduli amat dengan segala ketampanan dan kepiawaian yang dimiliki oleh Putra Mahkota di situasi ini. Cattarina yang kini sudah tidak memiliki perasaan apapun padanya, hanya bisa melangkah dengan cantik ke depan resepsi pernikahan tanpa membuat ekspresi apapun yang mengkhawatirkan.

Setelah mengucapkan beberapa sumpah dan janji untuk selalu setia dan menjunjung tinggi kenegaraan, Cattarina dan Belhart resmi menjadi sepasang suami istri di depan seluruh keluarganya dan rakyat Gelardy.

Pria yang bagai magnet untuk semua orang itu, tidak henti-hentinya mendapatkan serangkaian pujian dari segala penjuru. Walaupun Cattarina juga sempat mendapat beberapa pujian untuk dirinya, tapi itu tidak lantas membuatnya menjadi besar kepala.

Saat ini ia sudah tidak peduli dengan tanggapan orang terhadap penampilan dan peruntungannya soal mendapatkan pria terbaik di Negeri Gelardy. Ia hanya ingin pernikahan ini berlalu dengan cepat dan tanpa adanya hambatan.

Bahkan jika perlu ia ingin waktu berjalan dengan sangat cepat sampai pada waktu yang ia nantikan. Yaitu, hari dimana perceraiannya akan terjadi kurang dari satu tahun dari sekarang.

Mungkin Monna adalah wanita pertama yang memikirkan soal perceraian di hari pernikahannya sendiri.

Sambil memikirkan segala kemungkinan itu, Cattarina yang saat itu sedang berdiam diri di tempatnya berada menangkap kedatangan seseorang.

"Sungguh keagungan untuk Putra dan Putri Mahkota kerajaan Gelardy yang luar biasa. Saya, Barron Neil Rudwig, memberi selamat kepada kedua mempelai hari ini. Semoga damai selalu menyertai negara dan segala isinya," ucap seorang ksatria yang berpangkat tinggi pada Cattarina dan Belhart secara bersamaan ketika ia maju untuk memberikan salamnya.

Monna terkejut dan mengamati pria itu dengan seksama. Barron Neil Rudwig?

Kepala Kesatria pengawal kerajaan. Tokoh pendukung pria yang mencintai Alliesia secara sepihak dan selalu melindunginya dari belakang.

Setia pada kekaisaran dan orang yang kaku. Serta diangkat dari rakyat biasa menjadi seorang kesatria kebanggaan raja karena kemampuannya. Dia bahkan selalu mengutamakan keselamatan orang lain di atas keselamatannya sendiri.

Tokoh dengan segala kesempurnaan kedua setelah Putra Mahkota sebagai Tokoh Utama Pria di dalam novel.

Dan dengan berdasarkan pada semua keterangan karakter tokoh yang ia ingat, benarkah sekarang pria yang ada di hadapannya ini adalah Barron Neil Rudwig??! Orang yang akan menjadi pihak yang paling berselisih dengannya selain Putra Mahkota untuk menghindarkan Alliesia darinya?

Kepala Monna mendadak pusing. Ia hampir saja jatuh terduduk ketika ia baru akan berdiri untuk menyambut Neil, jika saja Belhart tidak dengan sigap menggapainya.

Dengan sikap Belhart yang tidak terduga, Monna akhirnya bisa mulai mengendalikan dirinya dengan lebih baik. Ia berdiri dengan sikap anggunnya lagi.

Sekalipun ia tidak mengerti mengapa Kepala Kesatria Pengawal Kerajaan mendadak datang padanya dan mengucapkan selamat untuknya. Mengingat seharusnya itu tidak terjadi dalam ingatannya di masa depan, Monna tidak serta merta langsung bersikap dingin pada Barron Neil.

Ya, memang ada beberapa part dalam acara pernikahan yang berlangsung secara berbeda dengan apa yang ada di dalam ingatannya. Semisalnya, perubahan sikap Belhart yang kooperatif dan kehadirannya yang lengkap dari awal sampai akhir acara pernikahan berlangsung.

Jika berdasarkan pada ingatannya di masa depan dan jalan cerita yang ada pada novel, Belhart hanya akan hadir sementara di acara pernikahannya. Dan dia pergi begitu saja di pertengahan acara untuk suatu hal yang mendesak.

Tapi jangankan menunggu sampai pemberkatan selesai dan semua tamu menikmati pestanya sehingga ia bisa kabur dari acara, Belhart justru dengan sangat setia duduk di kursi pernikahannya tanpa mengeluh.

Dengan tidak banyak bicara dan hanya menatap Cattarina sesekali, Belhart tidak kunjung juga berkeinginan untuk mangkir dari acara yang memang dulu tidak pernah ia senangi ini.

Dan kemunculan Neil Rudwig jelas tidak mungkin terjadi karena dialah alasan mengapa Putra Mahkota meninggalkannya sendiri di hari pernikahan pada kala itu.

Ada salah satu pasukan di kawanannya yang melakukan keributan di basecamp mereka. Itu sebabnya, ketika pihak Neil mengabarkan hal ini pada Putra Mahkota, pria itu langsung bergegas untuk pergi dan mengabaikannya.

***