Iya rasa tanggung jawab itu dipikulnya sendirian tapi ia tak sama sekali mengeluh benar-benar seorang yang gigih mengingatkanmu merta pada semangat almarhum sang suami.
Bu Marta menemukan kesamaan kesamaan semangat dan juga kegigihan itu pada almarhum suaminya dan juga Aminah itulah mengapa ia sangat menyukai Aminah.
'ku yakin suatu saat nanti Romeo akan menyukaimu teteh..'
Bu mata memandang Aminah dengan senyum senyum tipis.
Membuat Aminah tersadar dan membalas senyuman itu, "akhirnya Ibu menghabiskan semangkuk bubur," ucap Aminah dengan lembut. Nggak di situ membereskan semuanya Dan kini ia bersiap menuntun Bu Marta memasuki mobil.
Ya sopir pribadi Bu Marta itu sudah sangat paham akan kebutuhan Bu Marta Iya dengan sigap mempersiapkan kursi roda milik Bu Marta membantu Aminah membopong tubuh Bu Marta yang sedikit masih letih.
"Pelan-pelan Nyonya," ujar sopir pribadi Bu Martha.