Mengantongi sesuatu membuat Lilis berprasangka buruk pada Aminah, "Tak kusangka Aminah sama saja dengan Rere, ataupun juga Stefani.
'Kukira Aminah seorang yang polos dan juga setia pada kekasihnya tapi ternyata dia juga bermain api,' desis Lilis dalam hati.
Pria dengan setelan rapi itu melewati Lilis membuatnya hanya tersenyum sinis, begitu juga sang pria yang tak ambil pusing dengan senyuman Lilis.
"Sayang lama sekali," ujar Lilis dengan segera merangkul mesra tangan kekasihnya.
Membuat sang kekasih menyentuh lembut pipi Rere, dan gadis itu terlihat semakin manja saja, menempelkan wajahnya pada dada bidang sang kekasih.
Membuat seorang jomblo seperti Lilis iri. Rasa kesal Lilis tampak jelas dengan menepiskan kanebo di tangannya.
"Huh…" gerutu Lilis yang seakan sulit menghela nafas.
Melihat wajah Lilis yang kusut membuat Aminah terpanggil menghampirinya di meja kasir dekat etalase. "Kau kenapa?" tanya Aminah dengan suara pelan.