Chapter 207 - Kau!

Pagi menyingsing, suara ketukan pintu terdengar jelas di kuping Bu Sekar, "Sial, dasar anak tak tahu diuntung, awas saja jika kau belum menyelesaikan semuanya," gerutu sang ibu dengan tampak enggan bangkit dari ranjang besi yang jika bergerak sedikit saja pasti mengeluarkan suara bising, Karena besi tua yang telah berkarat dan serak.

Rambut pendek dan ikal itu terasa gatal, membuat Bu Sekar mencari bandana ajaibnya, bandana yang telah melekat 10 tahun lebih di atas kepalanya, menahan rambut ikal itu agar tak terlalu mengembang, tanpa butuh kaca Bu Sekar tampak telah hafal menata rambut ikal itu.

Langkah wanita paruh baya itu tampak menapaki ubin dengan cukup keras, tangannya yang berukuran cukup besar meraih handle pintu dengan cat kayu berwarna kuning cerah itu, baru saja ia menyentuh ujungnya seketika suara besi tua jatuh, ah… engsel pintu itu sudah harus diganti.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS