"Teteh… Kau cantik sekali hari ini, sudah ibu bilang kau itu memang pantas bekerja di kantor, dan mengenakan pakaian seperti itu, ibu sangat suka," pujian itu terdengar sangat lembut dari mulut Bu Marta.
Sementara Stephanie memilih mundur meraih sapu yang tadi ia sandarkan, "permisi Bu," ucapnya pelan sembari menundukkan pandangannya.
Sementara Bu Marta kini duduk manis di sebelah Aminah, dengan tak henti-henti memandang wajah Aminah yang terlihat cantik, "teteh teruslah berdandan seperti ini, Ibu yakin jika kau secantik dan semenarik ini anak ibu satu-satunya Romeo pasti akan jatuh cinta?" colek Bu Marta di pinggang Aminah.
"Ha.. apa?" Mulut Aminah sedikit terbuka dan ia sedikit terbengong mendengar ucapan Bu Marta,
sementara Stephanie nampak menguping, dengan sengaja mendekat, sampai-sampai ia tak sengaja menyenggol vas bunga yang terbuat dari keramik besar, memecahkan dan juga membuat gempar, membuat Bu Marta kaget dan berteriak,
