Chereads / Langit dan Bumi: First love never die / Chapter 148 - kegalauan Bumi

Chapter 148 - kegalauan Bumi

Pasti villa ini memiliki CCTV, bumi nampak memperhatikan letak CCTV itu, ah sudahlah sebaiknya aku segera menuju kamar menguncinya dengan rapat langkahnya kembali tertarik.

Merebahkan tubuhnya di atas sofa berukuran 120 cm itu cukup membuatnya tertekuk, dengan kakinya yang sedikit terlipat, tapi ke sofa itu arahnya sangat tepat menghadap ke televisi sehingga Bumi memilih duduk di sana,

Siaran TV tak begitu menarik saat ini bumi kembali beranjak meninggalkan televisi memilih mendekat pada telepon villa, mencoba menghubungi kafe untuk memesan beberapa makanan hangat, sangat tepat sekali makanan hangat untuk cuaca seperti ini di mana mendung dan sebentar lagi akan turun hujan.

Kringggg…

Aku memesan susu hangat satu, juga mie goreng soto dengan double telur satu, juga sosis bakar satu, sepertinya pemesan itu sangat lapar dari suaranya dia terdengar lembut tapi mungkin untuk porsi makan itu berbeda lagi ucap sang pelayan dalam mempersiapkan pesanan pemilik kamar 0033,

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS