"Biar aku meminumnya sendiri Nur, aku sudah lebih baik sekarang." ucap Rasya bangun dari tidurnya. Rasya tidak ingin merepotkan Nur untuk membantunya minum.
Nur membiarkan keinginan Rasya untuk minum minumannya sendiri. Dalam diam Nur menatap wajah Rasya saat meneguk minumannya.
Wajah Rasya terlihat sangat tampan dengan kulit putih dan pucat. Hidung Rasya bisa di katakan sangat mancung dengan bibir tipis merahnya. Dengan tubuh tinggi dan kurus membuat sosok Rasya semakin sempurna dengan ketampanannya.
"Dokter begitu tampan juga seorang Dokter. Banyak wanita cantik yang menginginkan Dokter. Tapi kenapa Dokter harus memilih jalan hidup bersamaku? Dokter pasti sangat mendetail selamat beberapa bulan ini." ucap Nur dengan perasaan bersalah.
"Nur." panggil Rasya saat Nur menatapnya tak berkedip.
Nur mengedipkan matanya setelah sadar dari lamunannya.
"Ada apa Dokter? apa Dokter menginginkan sesuatu?" tanya Nur dengan perasaan gugup.