"Nur tidak boleh mengetahui hal ini." ucap Rasya meletakkan hasil rontgennya di atas meja berniat meninggalkannya di kamar.
Dengan pelan Rasya turun dari tempat tidur dan keluar kamar menunggu Allam dan Rahman.
"Dokter Rasya, kenapa Dokter tidak menunggu di kamar saja?" tanya Allam saat kembali bersama Rahman setelah mengurus administrasi kepulangan Rasya dengan paksa.
"Tidak apa-apa, aku ingin cepat ke gedung pernikahan. Aku tidak ingin membuat Nur menunggu atau mengetahui hal ini." ucap Rasya sambil mengusap keningnya yang berkeringat.
"Baiklah, kita bisa berangkat sekarang." ucap Allam membantu memapah Rasya masuk ke dalam mobil sedangkan Rahman duduk di kursi depan untuk mengemudi.
Dengan pelan Rahman menjalankan mobilnya ke arah gedung pernikahan. Suasana masih sepi, teman Rasya sudah menunggunya untuk merias sedikit wajah Rasya agar tidak terlihat pucat.