Fazrani tersenyum melihat Allam yang masih tidur lelap di balik selimutnya.
Dengan penuh kasih sayang Fazrani mengusap lembut wajah Allam yang terlihat putih pucat setelah beberapa Minggu tinggal di rumah sakit.
Masih dengan senyuman di bibirnya Fazrani mengecup kening Allam sebelum bangun dari tempat tidurnya.
"Aku mencintaimu Mas." ucap Fazrani dengan suara lirih.
"Aku juga mencintaimu Dek." ucap Allam dengan kedua matanya yang sudah terbuka menatap dalam wajah Fazrani.
Wajah Fazrani seketika memerah, merasa malu dengan apa yang di ucapkannya karena ternyata Allam mendengar ucapannya.
"Em... ternyata kamu sudah bangun Mas." ucap Fazrani seraya menjauh dari Allam, namun kedua tangan Allam sudah memeluk pinggangnya dengan sangat erat.
"Kamu mau kemana Dek, aku masih merindukanmu." ucap Allam dengan suara beratnya.
"Bukankah kerinduan kita, sudah kita salurkan dengan apa yang kita lakukan tadi pagi Mas?" ucap Fazrani berusaha menenangkan hatinya.