Chereads / Bagaikan Rama & sinta / Chapter 1 - #1

Bagaikan Rama & sinta

🇮🇩Daoistovzdb
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 21.8k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - #1

Hari ini adalah hari pertama aku masuk ke kampus kembali, hampir saja lupa kalau aku belum memperkenalkan diri.

Sebelumnya perkenalkan namaku adalah Hafidz Kamil Syaigha atau Kamil, aku sekarang S2 mengambil jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, aku bertemu dengan teman kecilku dulu, dia bernama Titah kami satu kampus namun Titah S1 mengambil Ilmu Hadits.

Kami berdua (aku dan Titah) bertemu kembali pada saat dia mendaftar di kampus.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

"Tah.." sapa Aldo.

"Iya do." jawab Titah.

"Kamu gak nyadar apa kalau dari tadi ada yang memperhatikan kamu?" tanya Aldo.

"Enggak dan kalaupun iya biarin saja, sudah masuk ke kelas yuk." jawab Titah cuek.

"Yuk.." kata Aldo.

" Dia, sepertinya aku kenal dia, tapi.. " kata Kamil di dalam hati.

"Assalamu'alaikum Kamil.." Ridwan memberikan salam pada Kamil.

"Wa'alaikumussalam wan.., loh Bagus mana wan gak bareng kamu?" tanya Kamil.

"Bareng kok di belakang saya tuh.." jawab Ridwan.

"Dimana Ridwan tidak ada di belakang mu?"

"Ah yang benar, tadi ada kok di belakang saya kalau tidak ada lalu dia kemana?"

"Yeh malah nanya balik, Ridwan Ghani.. Ridwan Ghani.."

"Itu artis Kamil.."

"Oh.. Emangnya namamu Ridwan siapa?"

"Ridwan Maulana Yusuf yang memiliki artinya Anak laki-laki yang akan menjadi pelindung, kelak Tuhan akan menambahkan keridhaannya."

"Oh iya ya saya lupa & tidak usah di perjelas juga kali.." keluh Kamil.

"Eh.. Kamu hari ini ngajar di S1 Ilmu Hadits kan?"

"Iya kenapa emangnya?"

"Gak nanya doang."

"Ya sudah saya masuk kelas duluan ya." kata Kamil.

"Gih.." sambung Ridwan.

Dan disaat aku memasuki kelas 216 (S1) ternyata Titah adalah salah satu dari muridku, Titah juga tidak mengenali aku saat itu dan ketika ia mengunjungi teman kecil kami (Rivan) barulah Titah menyadarinya kalau aku adalah dosen di kampusnya.

Di Kelas 216..

"Assalamu'alaikum." Kamil memberikan salam pada semua mahasiswa di kelas.

"Wa'alaikumussalam." semua mahasiswa menjawab salam dari Kamil di kelas.

"Saya adalah dosen kalian yang baru oh iya sebelumnya perkenalkan nama saya adalah Hafidz Kamil Syaigha, kalian bisa panggil saya pak Kamil saja, saya di sini mengajar Ilmu Hadits. Oke sebelum kita masuk ke materi selanjutnya saya minta kalian memperkenalkan diri kalian masing-masing di mulai dari mbaknya lalu urutan selanjutnya, paham?" tanya Kamil.

"Naam pak.." jawab semua mahasiswa di kelas.

"Oke di persilahkan.." kata Kamil.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Dini memberikan salam.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh." Kamil dan semua mahasiswa menjawab salam dari Dini di kelas.

"Perkenalkan nama saya Andini putri atau biasa di panggil Dini saya tinggal di bogor, & alasan saya memilih kampus di jakarta karena dekat dengan kantor atau tempat saya bekerja, terimakasih assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Dini selesai memperkenalkan dirinya.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."

"Oke sebelum ke selanjutnya saya ingin bertanya boleh?"

"Tentu pak.."

"Tadi mbaknya bilang kalau mbaknya tinggal di bogor, di bogor mananya?"

"Saya di cibinong pak."

" Apakah Titah.. " kata Kamil di dalam hati.

"Ada apa pak?" tanya Dini.

"Gak apa-apa." jawab Kamil.

"Oh.." seru Dini.

"Oke kalau begitu giliran kamu." pinta Kamil.

"Saya?" tanya Titah.

"Iya.." jawab Kamil.

"Loh maaf pak kan bukan barisannya." kata Rizky.

"Saya acak saja deh.." sambung Kamil.

"Yah pak Kamil gimana sih.." kata semua mahasiswa protes pada Kamil.

"Sttss jangan ada yang protes." pinta Kamil lagi.

"Iya pak.." kata semua mahasiswa patuh.

"Silahkan mbak nya.." pinta Kamil lagi.

"Iya pak, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." kata Titah patuh.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."

"Perkenalkan nama saya Titah Kesumawardani atau biasa di panggil Titah, saya tinggal di bogor, dan alasan saya memilih kampus di Jakarta karena kemauan saya yang kuliah di Jakarta, terimakasih assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." kata Titah yang baru saja memperkenalkan dirinya.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."

Satu Jam Kemudian..

"Oke sampai sini dulu ya, oh ya tolong di pelajari materi hari ini, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." kata Kamil.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."

Di Depan Kampus..

"Alhamdulillah sudah keluar kampus." kata Titah.

"Itu dia.." sambung Kamil.

"Siapa nih yang whatsapp aku nih.. Oh mas Rivan." kata Titah lagi yang melihat layar handphone miliknya.

**

[Rivan : Assalamu'alaikum tah udah keluar kampus belum?]

[Titah : Wa'alaikumussalam, sudah mas, kenapa emangnya?]

[Rivan : Mau di jemput sekalian lewat sana soalnya ibu dan adik kamu ada di rumah mas Rivan, kampusmu dimana?]

[Titah : UINSHJ mas..]

[Rivan : Di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta bukan tah?]

[Titah : Inggih mas..]

[Rivan : Oke sedikit lagi sampai tunggu dulu ya sebentar.]

[Titah : Nggih mas.]

" Samperin gak ya? " tanya Kamil di dalam hati.

"Mil.." sapa Bagus.

"Naon?" tanya Kamil.

"Ngapain mil?" tanya Bagus juga.

"Itu.." jawab Kamil menunjuk ke arah Titah.

"Saha mil?" tanya Ridwan.

"Junior kita yang namanya Titah.." jawab Kamil.

"Kenapa kamu suka sama dia?" tanya Bagus.

"Cie.." Ridwan meledek Kamil.

"Sudah deketin saja." kata Lili.

"Aah.. Jangan bikin saya merah deh.." keluh Kamil.

"Apa nya yang merah, bibir apa pipinya?" tanya Lili.

"Ya pipi lah masa bibir, kalo di bibir merah cucok dong.." jawab Kamil.

"Haha.. Bisa aja kamu mil ngelawaknya" kata Lili.

"Haha.." teman-teman Kamil hanya tertawa.

"Eh.."

"Kenapa sih wan?" tanya Bagus.

"Itu lihat deh, dijemput cowoknya.. Yah Kamil galau nih hehe.." jawab Ridwan.

"Cie galau.." kata Lili meledek Kamil.

"Tah.." sapa Rivan.

"Inggih mas.." jawab Titah.

"Kamu kuliah disini?" tanya Rivan.

"Nggih mas.." jawab Titah lagi.

" Ini kan kampusnya Kamil." kata Rivan di dalam hati.

"Kenapa ta mas?" tanya Titah.

"Tidak apa-apa." jawab Rivan.

"Ya sudah yuk pulang." kata Titah.

" Eh tapi itu kaya Rivan ya, dari motornya juga sudah ketahuan, eh tapi apa iya ah.. Gak mungkin kan motor di pabrik ada banyak bukan ada satu. " kata Kamil di dalam hati.

"Cie Kamil.. Galau nih ye.." kata Lili masih meledek Kamil.

"Ini tah helmnya." kata Rivan memberikan helm pada Titah.

"Nggih mas.." sambung Titah.

" Wah kayanya harus ku ikuti deh. " kata Kamil di dalam hati.

"Em ya sudah deh saya pamit duluan ya." kata Kamil yang berpamitan untuk pulang pada teman-temannya.

"Mau kemana mil?" tanya Anggia.

"Mau pulang." jawab Kamil.

"Oh.." seru Anggia.

"Pulang apa pulang?" tanya Lili masih meledek Kamil.

"Kalo bener pulang dan sudah sampai rumah jangan masuk kamar untuk nangis ya mil?" sambung Ridwan.

"Ya enggaklah, emangnya saya Arya apa.., dah ya pulang assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

KOMPLEK ZENI AD

"Loh kok belok ke rumah Rivan sih.." kata Kamil yang mengikuti Titah dan Rivan.

DI RUMAH RIVAN

"Assalamu'alaikum." Titah dan Rivan memberikan salam.

"Wa'alaikumussalam." semua menjawab salam.

"Em Kamil, mil.." kata Rivan melihat Kamil.

DI RUMAH KAMIL

"Iya van.." kata Kamil.

" Oh jadi Titah dan Rivan pacaran.. " kata Kamil di dalam hati.

"Mil.." sapa Rivan.

"Iya.." jawab Kamil.

"Ada Titah tuh.." kata Rivan.

"Titah, siapa?" tanya Kamil yang pura-pura lupa.

"Temen kita dulu yang rumahnya di depan rumah gue dulu.." jawab Rivan.

"Oh gue lupa yang mana van.." kata Kamil yang masih pura-pura lupa.

"Ya sudah ayo ke rumah gue, gue kenalin ulang dah, eh bentar dah cewek gue telepon." kata Rivan.

" Iya, itu pasti Titah yang telepon Rivan. " kata Kamil di dalam hati lagi.

"Yuk mil.." ajak Rivan.

"Gue ganti baju dulu dah van." kata Kamil.

"Gak usah, gue mau jemput cewek gue juga soalnya di tempat kerjanya." sambung Rivan.

" Hah.. Jemput ceweknya di tempat kerja nya itu berarti Titah bukan ceweknya dong.. " kata Kamil di dalam hati.

"Mil.." sapa Rivan yang menyadarkan Kamil dari lamunannya.

"Iya van iya.." seru Kamil.