namaku Allan Zain biasa dipanggil Zain, hari minggu tanggal 1 oktober tahun 2030 adalah kelahiranku
saat usiaku 7 tahun aku sedang pergi berlibur bersama kedua orang tuaku
hari itu adalah hari yang paling sulit kulupakan, saat itu kami bertiga berlibur dalam rangka merayakan hari ulang tahunku, aku sangat bersyukur karna telah diberikan keluarga yang indah nan bahagia oleh Allah SWT.
Tapi semuanya berubah seketika saat mobil yang kami kendarai jatuh kesebuah jurang akibat ban depan yang tiba-tiba meledak entah karna apa padahal jalanan sangat mulus dan ban sudah diperiksa oleh ayahku sebelum berangkat, aku berhasil diselamatkan oleh warga sekitar tapi tidak dengan kedua orang tuaku.
mereka berdua tidak sempat diselamatkan karna mobil kami tiba-tiba saja meledak dihadapanku tepat saat aku berhasil dikeluarkan dari mobil
sejak itu hatiku sangat kacau dan stres aku mulai phobia dengan cahaya yang berlebihan, aku tidak tau apa yang akan kulakukan dimasa yang seperti itu yang ada di pikiranku hidupku tak lagi berharga, beberapa kali aku mencoba bunuh diri tapi aku sadar bahwa orang tuaku pasti akan sedih jika aku berbuat seperti itu.
waktu itu aku mulai dirawat oleh tanteku yang bernama Aci, dia adalah saudara dari ayahku dia datang kerumahku dan merawatku tapi semuanya tidak seperti yang kuharapkan
semenjak tinggal dirumahku dia tidak pernah memperlakukanku dengan baik, dia sangat kasar dan mudah marah aku tau niatnya datang kemari hanya ingin merasakan tinggal dirumahku yang cukup mewah ini tapi semuanya tak lagi berarti bagiku.
hari hariku berjalan dengan rasa sakit hati yang amat dalam terlebih aku yang menderita penyakit langkah
saat usiaku menginjak 14 tahun aku memutuskan untuk kabur dari rumah karna tidak tahan dengan perlakuan tanteku, hidupku mulai berantakan aku hidup dijalanan dan terkadang dianiaya oleh preman preman jalanan aku mengira tidak ada lagi yang peduli denganku tapi tebakanku salah.
aku bertemu dengan Sam sahabatku saat ini dia adalah anak jalanan yang kabur dari rumah sama sepertiku kami berdua memutuskan untuk hidup bersama dan saling menyemangati
seiring berjalannya waktu kami terlihat seperti saudara.
saat ini usiaku sudah menginjak 21 tahun dan Sam menginjak usia 22 tahun, 1 tahun lebih tua dariku
aku bekerja disebuah Bar dan Sam bekerja di Pabrik sepatu kami tinggal di sebuah kost yang sederhana dan nyaman.
Sam memiliki seorang pacar yang bernama Hazlin dan aku juga akrab dengannya
selama ini aku memilih hidup tanpa seorang kekasih karna aku takut jika sewaktu waktu penyakitku kambu dia akan terluka karna diriku seolah seperti monster yang sedang mengamuk jika melihat cahaya yang amat terang menyorot mataku, penyakitku memang aneh tapi inilah aku.
tapi sejujurnya jauh didalam lubuk hatiku aku ingin seperti orang normal pada umumnya yang hidup bahagia bersama pasangannya.
suatu ketika hari dengan keadaan yang sangat kuhindari datang
semuanya dimulai saat Hazlin mengajak Sam dan aku keulang tahunnya.
"sayang aku mau dihari ulang tahunku kita ke tempat yang sudah aku booking sebelumnya, kamu mau yah" pinta Hazlin kepada Sam
"iya.." rayu Sam sela menyubit hidung Hazlin
"ajak Zain juga supaya rame aku ajak temen temenku yah pokoknya gak boleh ada penolakan" tuntut Hazlin
aku yang sedang menulis dikamar mendengar sedikit pembicaraan mereka berdua
tak lama kemudian Sam memasuki kamarku lalu mengajakku.