Chereads / amarah bahagia / Chapter 94 - Orang Asing VS Gadis Ambigu

Chapter 94 - Orang Asing VS Gadis Ambigu

Geu ttatteushan tteollimi saeppalgan seollemi

(Perasaan gugup yang hangat itu, kegembiraan ekstrem)

Machi heaven gatgessjiman

(Merasa seperti surga)

You might not get in it

(tetapi Kamu mungkin tidak masuk ke dalamnya)

Look at me, look at you nuga deo apeulkka?

(Lihat aku, lihat dirimu, siapa yang akan lebih sakit?)

*Blackpink, Kill this love*

=================================

Tuan gagah menepis ketakutan dan keremangan yg ia rasakan, ia sadari sisi lain merajai gadis itu saat ini, ya dia gadis ambigu bisa di katakan seperti itu.

"Sayang..Kau tau, duri saja walaupun cuman sehari di telapak kaki itu cukup menyakitkan, apalagi bertahun bahkan menyatu bersama daging, kau bisa bayangkan rasanya?"Lirih pria itu di belakang telinga sang gadis.

Fauziah memperat dansa di antara mereka, hingga kedua tangan nya terulur di leher sang kaisar, dia tak canggung tak juga gugup apalagi takut, dia tersenyum penuh arti.

"Me....Forever with you, semua kondisi jika terarah padamu itu baik, namun jika tidak kau cukup mengatakan itu lebih baik dan bersyukur karna itu rencana Tuhan"balas wanita itu lagi, seakan ini tempat hanya ada mereka, apa mereka tak peduli dg tuan tanah muda yg kepanasan?

Kenapa Ratu itu begitu dekat dan sekaligus mesra sangat dg laki laki asing itu, why?

tentu tidak ada pertanyaan seperti itu, karna peraturan, yg bisa membuat Ratu tersanjung dia mendapatkan peluang besar untuk menang, jadi jangan heran jika tak satupun berani mencegah dansa intens tersebut.

Sekalipun tuan tanah muda, mendadak pria itu acuh seolah tak peduli, apa yg terjadi?

"Miss you, apa kau berani mencium ku di depan semua orang?"Pertanyaan menggoda itu muncul dari mulut sexi sang gadis.

Pria itu tersenyum miring, beraninya dia wanita meminta itu darinya, gadis ini kehabisan rasa malu, dia berucap seperti tak ada harga saja.

"Menembus pertahananmu saja aku berani, apa lagi hanya sekedar ciuman, haha, kau lupa aku bisa kehabisan iman kalau yg berhadapan dg ku itu adalah kau, hantu kecil?"Balas pria itu.

Mereka kembali mengurai senyum yg artinya entah apa?

Wajah mereka kian dekat? Beraninya mereka berbuat bodoh di depan semua orang seramai ini? Di depan tunangan gadis itu? Benar benar gak ada otak?

Kenapa belum ada tindakan juga? Kedua manusia itu gila, mereka hilang kewarasan, lupa disini ramai, ini contest bukan kamar hotel, bodoh.

Tiba tiba beberapa penari wanita menarik paksa pergelangan sang gadis memisahkan intens nya dansa kedua manusia itu. Kecupan mereka jadi menggantung, aduh keparat, sesal sang gadis, pria itu tersenyum miring.

Dia menarik sisi satu lagi dari tangan gadis itu, hingga sang gadis berada di tengah tengah antara penari latar dan penyanyi receh tsb.

"Mere dil ko, Tere dil ki zaroorat hai, Mere Dil ko Tere Dil Ki zaroorat hai (Hati ku membutuhkan hatimu)"

Pria itu kembali bernyanyi pada bait selanjutnya, namun mata gadis itu pokus pada tangan yg di tarik oleh penari latar, hingga pandangannya teralihkan hanya pada gerombolan penari tsb.

Lantas Bani memanfaat kan situasi ini, dg menukar cincin milik tuan tanah muda dg cincin miliknya, tanpa gadis itu sadari dan dia juga mencuri gelang berlian gadis itu.

**

Di bantu pasukan Kawaki, mereka melangkah cepat dg menggiring preman itu kasar seperti binatang saja, menuju ruangan khusus para orang tua yg berada di sudut paling belakang rumah besar tuan tanah, di mana suara musik dan tarian tidak akan sampai mengganggu ke tempat tersebut.

"Bluuukkh..."Kedua preman itu di sodok sangat keras oleh Kawaki, dan mereka mendarat persis tersungkur di kaki ibu Miranti dan ibu Sarah yg sedang berbincang bersama, termasuk para suami mereka.

Para orangtua itu terjingkat dan berdiri dari tempat ternyaman nya saat ini, sedangkan preman tak berguna itu menunduk, menyembunyikan wajah di atas kaki para ibu yg tertutup Kain Sari Katun Merah itu.

"Astaghfirullah..."Ucap Sarah, mata ibu Fauziah membelalak bulat sempurna.

Kencana tersenyum sinis, semua mata para orang tua itu kini tertuju padanya, yg berdiri tepat di samping dua orang pria yg tubuhnya besar menakutkan.

"Apa ini Cana?"Seru Miranti kaget.

"Maaf semua nya, mungkin Cana kurang ajar masuk tanpa izin ke ruangan kalian, tapi Cana mohon dengarkan pengakuan dari preman ini, mereka akan menjelaskan kesalah pahaman yg terjadi terhadap keluarga kalian"oceh sang pewaris serius.

"Ayo kalian ngaku, sekarang?"bentak Kawaki seraya menendang dg kasar ke dua preman itu satu persatu.

Kencana geram memangku tangan ke dada.

"Maaf buk Miranti dan tuan tanah, kami melakukan kesalahan besar terhadap kalian"

Preman itu berdiri perlahan, mulai menjelaskan seluruh diteil kejadian, kesalahpahaman tidurnya Al dan Fauziah di sebuah penginapan semua ulah bejat mereka, yg ingin membalas dendam terhadap tuan tanah karna merenggut paksa tanah mereka yg akan di jadikan lahan Ganja.

Tujuan nya bukan sama sekali menyakiti gadis yg bersama anak tuan tanah, tapi lebih ingin memalukan keluarga tuan tanah, sehingga kehilangan respect para warga dan memilih memusuhi orang no 1 di desa itu.

"Lalu apa yg terjadi dg anak saya?"Seru ibu Sarah kemudian, wajah wanita itu terlihat cemas.

"Tidak terjadi apa apa buk? Fauziah dia suci, dia tidak pernah di nodai sama sekali oleh tuan tanah muda, saya berani jamin"jawab nya sedikit gugup.

Tuan tanah mulai naik darah, dan akhirnya melepaskan tinju kerasnya.

"Bluuukkh...."preman itu kembali tertunduk di kaki tuan tanah kali ini.

"Maaf kan kami tuan? Tolong jangan bawa kami ke balai desa, kami tak ingin di rundung warga, kami berjanji tidak akan mengulanginya lagi"kedua pria itu nampak gemetar.

"Bajingan? Saya tidak akan pernah memaafkan kalian, bukan ke balai desa saya akan jebloskan kalian ke penjara, dan saya pastikan kalian membusuk disana"tegas tuan tanah dalam mata yg memerah amarah.

"Apa yg kalian lakukan? Putri saya yg tidak salah apa apa menjadi korban nya, dia tersiksa bertahun tahun atas kesalahan yg tidak dia lakukan, kalian biadap, penjara bahkan tidak pantas untuk manusia seperti kalian"bentak pak Kadir yg matanya mulai berkaca kaca.

"Aku menampar putriku? Apa yg telah aku lakukan? Aku bahkan tidak mendengar penjelasannya, Allah apa semua ini? Ampuni ibu yg lemah ini?"Ibu Fauziah limbung nyaris saja tubuhnya menyentuh lantai namun lekas di topang oleh sang suami.

"Bawa mereka dan jebloskan ke penjara, sekarang"perintah Miranti keras.

Kawaki mengikut dan kembali menggiring preman itu ketempat yg seharusnya mereka berada.

Kencana menyendu, menatap ibu Fauziah.

"Apa ibu merasa berdosa sekarang?Memaksa Fauziah? Menamparnya?Menjodohkan gadis itu dg orang yg sama sekali tidak dia cintai?"Oceh gadis itu kemudian, Sarah diam saja dan tersedu sedu.

"Apa kalian semua punya hati? Gadis itu nyaris gila dg kelakuan kalian ini, kalian tau?"Kencana kembali membentak.

Gadis ini meng skakmat para orang tua itu sepertinya dia lupa batasannya kali ini?Siapa dia berani mencap mereka kasar seperti itu? Kemana kesopanan gadis ini?

"Buk, Fauziah mencintai orang lain, Calon menantu yg ibu sayangi, Bani, apa ibu ingat itu? Berkali kali gadis itu mencoba meyakinkan, tapi ibu gelap mata, dan mengacuhkan dia, sadarlah buk semua sudah terbukti sekarang, apa ibu masih ingin Fauziah dan Al menikah? Atas dasar apa kali ini? Apa cinta? Tidak ibu, mereka tidak saling cinta, ibu sadarlah kasihan Fauziah dia tidak bahagia dg pernikahan ini bu"kata kata tegas Kencana hanya pada ibu Sarah.

Gadis itu terus mendesak wanita paruh baya yg hanya diam menyesali segalanya, merintih sakit dalam kebungkaman mulutnya itu.

"Diam kau Kencana, siapa kau? Berani nya kau menghakimi kami?"Bentak Miranti kemudian sangat keras.

Tepat jatuh di jantung gadis pewaris itu, langsung melukai nya tanpa ampun, siapa sangka Miranti yg sangat menyayangi gadis ini, mempertanyakan siapa dirinya, dan apa posisi dia sebenarnya.

Kencana tertagun, membungkam mulutnya sendiri, meski sadar kelakuannya sedikit keterlaluan, tapi cara Miranti menegurnya sungguh menyakitkan dirinya hingga mengaliri setetes luka.

Related Books

Popular novel hashtag