"Zi...Tak lama lagi kita menikah bukan? Apa kau mau jujur padaku?"Sebuah pertanyaan sederhana dari tuan tanah muda, mampu membuat Fauziah si gadis terpaksa menikahi tuan tanah muda termangu.
"Tentang apa Al?"Gadis itu memelas, rasanya mustahil untuk jujur bahkan bisa di katakan percuma, apa dia yg kehilangan kewarasannya bisa paham perasaan gadis yg akan ia nikahi.
"Kau mencintai orang lain? Apa itu benar?"Sebuah pertanyaan yg membuat darah Fauziah mengalir lebih deras.
"Ke..Kenapa kau bicara seperti itu?"Gadis itu mulai gugup, dia mengalihkan pandangannya.
"Entahlah semua seperti mimpi saja bagiku, tiba tiba kau hadir kembali dan kali ini langsung menjadi istriku, bukankah itu cukup mengejutkan?"Pria itu menatap sendu sang tunangan, wajah nya terlihat cemas entah apa pikiran bodoh yg sedang merajai nya saat ini.
"Jangan lah lagi bicara soal mimpi, semua itu pada kenyataannya hanyalah sebuah mimpi dan kesemuan semata, kita hidup di tuntut terkadang menghadapi sesuatu yg tidak kita kehendaki, namun di balik itu semua, justru itu lah jalan terbaik untuk kita, jika masa lalu kita adalah sebuah mimpi biarkan saja, namun di masa kini jalani saja kenyataan, hiduplah di dunia nyata, tapi janganlah pula berhenti bermimpi, dan kamu pasti tau kan mana mimpi yg baik dan mana yg harus kamu buang jauh jauh dalam kehidupan ini"Al tersenyum kala mendengar kata kata lembut ini.
Gadis manis nan cantik memang pandai mendamaikan hati seseorang tanpa ia peduli hatinya berkeping seperti apa, dia menelan kepahitannya sendiri dalam sangat dalam.
"Selamat malam semuanya, izinkan saya menghibur kalian semua dg sebuah tembang manis di malam romantis ini, semoga kalian terhibur dan moment spesial ini menjadi kenangan terindah sepanjang sejarah percintaan kalian, amin deh semoga, oh ya sebelum memulai perkenalkan saya musisi Amatir haha..Kalian boleh panggil saya dg sebutan Pejuang Retjceh hehe, ok kita mulai"kata kata itu muncul dari atas panggung persegi.
Tak cukup besar hanya muat untuk biduan dan pengiring musiknya saja, sang penyanyi kini tengah tersorot sempurna lampu itu lebih menyala di sekujur tubuhnya.
Kencana dari ujung sana mulai tersenyum manis, pikirnya pria ini seriusan seperti penyanyi beneran saja, gelagatnya pake sesi ngobrol begitu pula.
Yang lain mulai terhipnotis kala musik mengalun indah memecah kesunyian.
Namun para gadis tak tinggal diam, mereka seakan melupakan pasangan masing masing lalu perlahan mendekati panggung, bukan penasaran dg suara merdunya tapi tampang dan pesona nya itu yg kini berhasil membuat para pria di sana menggaruk kepala mereka dalam keadaan tidak gatal.
Mengulurkan tangan saja saat gadis mereka secara tidak langsung di giring oleh penyanyi retjceh tsb.
Mengerubungi dia di bawah panggung, berdiri dg berbagai aksi dan tanggapan kebanyakan dari mereka terpesona persetan suaranya seperti apa? Yg jelas dia sangat tampan benar benar keren yg paling keren deh pokoknya seisi party time ini tak kan ada yg bisa mengalahkan pesona pria satu ini.
Disisi lain justru Fauziah menggigil tak bangkit dari tempat duduknya, apa dia mendadak demam? Atau cuaca cerah malam ini mendadak turun salju?
Atau jangan jangan dia sadar yg di panggung itu kekasih tampannya? Atau justru menganggap ini ilusi lagi karna dia beranggapan dirinya telah depresi buntut akibat pernikahan yg tak di inginkan ini.
Tuan tanah muda belum menyadari gelagat gadis itu, dia sibuk berbincang dg seseorang yg entah siapa melalui sebuah telepon.
Di panggung sana mengalun indah sebuah tembang manis kepunyaan 'Day6, I Like You' kedalam versi akustik khas penyanyi retjceh itu tentunya.
"Salda bomyeon mamdaero doeneun nari(Hari hari yang berjalan sesuai dg keinginanku)"bait pertama yg berhasil mencuri perhatian sejuta umat, bahkan para gadis gadis itu memekik gila kegirangan bukan main? Seolah ini konser K-POP beneran hah!
Fauziah yg mendengar lantunan demi lantunan, bait setiap bait lagu yg di bawakan itu, mulai menyintas sebuah ilusi lagi.
Sepenggal ingatan yg entah dari mana? Saat ini dia berada di sebuah kapal pesiar mewah, kurang lebih ada sekitar 3 kamar yg cukup luas di sana, entahlah semua kabur dan terlihat samar saja.
Namun yg pasti gadis ini menyanyikan bait demi bait lagu itu tanpa sedikitpun keraguan, terdengar fasih dan merdu, bukan dia saja seseorang laki laki yg tak terlihat wajahnya karna saat ini dia sedang menatap samudra lepas dg sebuah petikan gitar yg mengiringi gadis itu bernyanyi.
"Hei kau salah lirik itu? Ah mengacaukan saja, sini biar aku sendiri yg nyanyi kau jadi pendengar yg baik saja ok!"Fauziah tersenyum menggoda laki laki yg hanya tampak punggung saja itu, dan merebut gitar miliknya lalu duduk di samping laki laki itu sembari memainkan gitarnya.
"Samudra kau menjadi saksi kami telah menyatu dalam sebuah rasa sepihak namun aku tidak mengutuk, dia pasti kembali ku miliki tidak sekarang pun kehidupan mendatang menantiku bersamanya"sepenggal kalimat ini tiba tiba muncul pada bibir indah gadis itu.
Sang pria berkemeja Putih lantas memeluk mesra sang gadis yg juga mengenakan dress Putih.
Mereka sama sama menatap samudra lepas yg membentang luas dalam rangkulan romantis waktu itu.
"Iiiih....Hiiiiik..."Fauziah tersadar dari ingatan sesaat barusan, dia kehabisan nafas, mengusap kasar dadanya yg mendadak sesak itu.
Sementara di atas panggung sana, penyanyi retjeh terus mengurai aksinya, kadang dia mengambil sesi mengobrol dg para penggemar mendadak nya itu, di sela sela jeda, seperti penyanyi beneran saja.
"Aku jatuh cinta pada mu tuan Alvino? Haha, kau istimewa rupa nya, mana pernah aku membayangkan kau pandai bernyanyi hah, kau pria memang idaman setiap wanita kecuali aku haha..."Si mungil nona Durga terpesona rupanya.
Berharap hari ini mendapat hiburan lucu dari sang kaisar namun justru hiburan romantis yg terjadi, apa benar dia jatuh cinta?
Kencana tiba tiba melirik Fauziah yg kondisinya sangat memprihatinkan saat ini, gadis itu mengalami serangan Asma mendadak.
Namun tuan tanah muda tak menghiraukan dia masih sibuk dg ponsel nya entah siapa orang yg sedari tadi di tlp nya tak kunjung kelar kelar itu.
Sementara tuan kaisar kewalahan, berharap bisa menatap gadis kecintaannya dari atas panggung sana, eh malah tertutup oleh para fans dadakan yg terus memaksa dia untuk melanjutkan lagi dan lagi beberapa lagu lagi.
Tuan kaisar terjebak di atas panggung sana, berkali kali dia melirikkan pandangan nya ke arah gadis yg sedari tadi duduk di meja Selatan sana namun tak kelihatan sama sekali.
Dia mencoba berdiri mencari gadis itu dari atas panggung, namun tak terlihat, bagaimana tidak keriuhan dan kerumunan para fans dia yg gila tidak membiarkan pria itu menatap gadis tujuan hidupnya itu, mereka semua menutupi pandangan sang kaisar.
"Zi?..."Kencana melebarkan mata mengarah cemas pada gadis itu dan lalu menghampiri nya tampa peduli lagi rencana licik nya hari ini.
"Zi..Are you ok? Zi, dengar kau dengar aku?Kencana mengusap pelan tengkuk sang gadis dalam gurat wajah khawatir.
Fauziah sesak nafas terengah engah sambil memegang dadanya.
"Minum dulu Zi? Minum ya"Kencana menyodorkan segelas minuman ke arah gadis itu tangannya terlihat gemetar memegang gelas tsb dan Kencana membantunya untuk minum.
Gadis itu mengatur nafas baik baik, Kencana terus mengusap usap rambut, punggung dan memegang pergelangan nya.
"Bani....Hah...Hah...Can Dia....Hah..Hah...Suruh dia berhenti mengikutiku Can, berhenti lah aaah"Fauziah sesegukan bicara nya itu nyaris tercekik jelas dalam desahan nafas yg kacau tak beraturan.