Bayangkan betapa membulat besarnya mata seorang nona Alvino saat mengetahui kebenaran tersebut.
"Jadi kau yang meledakkan kapal itu?" Tanya nya dengan mulut yang melebar.
"Yah, kekecewaan ku kehilangan nya, sampai mengotori tangan ku, merubahku menjadi penjahat keluarga ku sendiri"
"No, kau memang pencinta sejati, aku bangga padamu, haha... Untuk apa harta jika yang kita cintai tidak bisa menikmati nya" Oceh wanita tersebut dengan gelagat selengeknya.
"Kau menyindir ku?"
"Gak, aku bangga di cintai dan mencintai suami seperti ini, waw this wonderful you know, heh? Hebat sebegitu besarnya cinta seorang suami, tapi secara bulat dia mengatakan tidak pernah mencintai wanita itu, heh?"
"Kau menyindir ku Fau?"
"Big no, but aku kecewa sama kamu, kenapa kau bakar kapal itu, aku mau kesana?"
"Nanti beli lagi, kau kan menganggap semuanya gampang, atau aku pesan sekarang, biar malam ini juga kita langsung berlayar hah?"
"Kau keterlaluan, Bani gila"
