Selang beberapa hari kondisi Jovanka semakin membaik bahkan sudah di perbolehkan pulang, dengan catatan masih harus membatasi aktivitas.
Meski menggerutuk dan tidak terima di hati pada diri kedua menantu Alvino namun karena kenyataannya sudah terlihat jelas mau tidak mau mereka harus menerima nya dengan seluas dada.
Nyonya Hariksa sangat berusaha membangkitkan cinta yang di milikinya untuk keponakan nya tersebut, berlaku adil terhadap nya, memperlakukan dia layak nya anak sendiri, mengajaknya bercerita termasuk tentang masa lalu ayah dan ibu Jovanka.
"Heh? Bodoh kalian semua saya sudah tau segalanya sebelum kalian memberitahu, hm, kalian ikuti saja permainan saya, permainan utama saya, misi terkuat saya, jalan hidup saya satu satu nya hehe... Bindari dan Bani hm, kalian berdua akan masuk kedalam perangkap saya" batinnya di sebuah kamar yang sangat luas bak kamar seorang putri raja, kamar yang telah di rancang khusus untuk nya.