Lampu indikator ruangan operasipun padam, pertanda operasi nya telah selesai, Arata langsung berlari menuju pintu ruangan tersebut menunggu seseorang ataupun dokter keluar dari sana.
Dan benar seorang dokterpun keluar dengan raut wajah yang sulit di tebak.
"Dokter jangan katakan hal buruk pada kami?" Lirih Arata di hadapan dokter tersebut, tuan muda Dravinda setia di sampingnya sembari mengusap tengkuk wanitanya tersebut.
Semua orang ikut berdiri mendengar pernyataan dari sang dokter.
"Masa kritisnya sudah lewat, pasien belum sadarkan diri, kami terpaksa melahirkan bayinya sekarang demi keselamatan ibunya, pendarahan yang di alaminya cukup serius, tapi Alhamdulillah dia sudah stabil saat ini, namun sayang nya kita harus ikhlas, kami mohon maaf kami sudah semaksimal mungkin, bayinya tak tertolong" jelas sang dokter, pria berjubah putih dengan penutup kepala berwarna hijau.