Arata tengah bimbang duduk merenung di ranjang bersama lingerie seksi berwarna Coklat yang tergeletak di pahanya.
Dia jadi kepikiran perkataan mertua nya tadi siang, tekanan demi tekanan tengah menyiksa batinnya saat ini, emosi nya tengah bergejolak, selain itu rasa takut terhadap hubungan sebenarnya suami istri itu terus saja menggelayangi pikirannya.
"Apa harus aku pakai ini, hah?" Ocehnya sambil merungut memandangi lingerie itu.
"Hah? Mampus bagaimana ini? Tuhan bantu Arata?" Rengeknya lagi.
Dia mengatur nafasnya, berkali kali, lantas berdiri memasuki ruang ganti, meletakkan kembali gaun tidur yang ada di tangan nya itu, di lemari, lalu kembali menyeret kakinya untuk keluar.
"Ah tuhan mampus" Pekik nya spontan, sambil mengusap dadanya, dalam mata yang melebar, seperti terserobok hantu, mungkin lebih seram dari hantu pria yang tengah di tabraknya saat ini.
Entah sejak kapan dia datang secara diam tak bersuara begitu, bikin suasana makin seram saja, pikirnya.
