Dalam tatapan yang sama sama melekat serta kedua telapak tangan halus itu tengah mencengkram kuat pada leher suaminya.
"Kenapa kau berhenti, lanjut kan? Lakukan apa yang kau mau? Aku milikmu kan? Aku tidak akan menolak ataupun membantahmu, silahkan lakukan itu, apa perlu aku menelanjangi diriku saat ini hah? Demi memuaskan nafsu mu?" Ucapan halus dan nada lambat nya kini menggema di telinga pria itu.
"Mulai lah Fau, ngomong lah, setidak nya itu lebih baik sayang"Jawaban lirih Alvino muda, dia membelai pipi merona itu.
"Aku harus mengakui aku sangat merindukanmu, aku peduli padamu, aku cinta kamu, yeah itu benar, aku adalah milikmu, milikmu seutuhnya, karna itu kau sesuka hati padaku"
"Itu benar sangat benar, kenyataan nya memang seperti itu, right!"bisik Alvino muda dalam tatapan yang tak lepas.