Hingga Bani dan Al selesai bercengkrama dg para pejabat tsb, para istri mereka tak tampak lagi batang hidungnya memaksa keduanya harus mencari para wanita tsb.
"Jangan bilang mereka melakukan kegilaan lagi?"oceh Alvino muda sambil berjalan menelusuri sekitar.
"Kita mencar, kau kesana aku kesini"saran Al.
Alvino muda mengangguk dan mereka mulai berpencar, Rumah Adat itu sebenarnya tidak terlalu besar namun karna banyaknya ruangan2 dan bilik2 khusus serta pengunjung yg cukup ramai membuat mereka kesusahan mencari para wanita tsb.
"Kamu kemana sih Can?"Batin tuan tanah muda.
Dia sampai pada sisi dapur dan ternyata istrinya sedang menyiapkan minuman disana, dia awalnya bahagia melihat istrinya yg cantik itu rajin dan memenuhi hukuman nya dg ikhlas hati.
Al hendak menghampiri namun ternyata nona tanah menyuguhkan minuman tsb kepada sorang pria tampan, bukan itu saja mereka terlihat sangat akrab dan sesekali terdengar kekehan manja, dari kejauhan Al membulatkan tinjunya.
