"Jadi, bagaimana, Ga? Tawaranku akan tetap sama, bahkan sampai kapan pun itu. aku bisa saja langsung menyetujui kontrak kerjasama antara perusahaan kita, dengan satu syarat mutlak itu. bila perlu, aku akan mengatas namakan perusahaanku atas namamu setelah ini, bagaimana?"
Yoga tampak masih diam, tangannya tampak bergerak gelisah. Pandangannya masih kosong, bahkan tanpa ada satu niatan untuk menatap sosok yang ada di depannya, apalagi sosok yang kini sedang duduk di sebelah lawan bicaranya.
Laki-laki itu pun masih tampak tersenyum, kemudian dia memandang sosok di sampingnya yang tampak malu-malu memandang Yoga. Dan Pak Cipto sendiri tidak bisa berbuat apa pun, dia hanya bisa berharap jika Yoga mampu memberikan keputusan yang tepat, memberikan keputusan dengan kepala dingin. Jika perlu harus mencari cara lain agar semuanya berjalan dengan baik.