"J… jadi, Pak Yoga, kenapa Pak Yoga datang kesini?" tanya Tanti dengan mimik wajah takut-takutnya. Sambil melihat sosok tegap dengan wajah rupawan itu duduk tepat di depannya, dia menyilangkan kakinya, sambil tangannya terus membuka-buka sebuah buku yang ada di tangannya. Siapa yang tidak akan terpesona dengan sosok ini? sosok yang pasti semua wanita akan terjerat oleh pesonanya yang luar biasa.
Namun, yang lebih dari itu adalah, Tanti agaknya merutuki dirinya sendiri. Bagaimana bisa, seorang Prayoga Mahardika, memilih duduk bersamanya di kantin kantor, yang membuat semua mata memandangnya dengan penuh selidik dan curiga. Bagaimana bisa, pemilik perusahaan, yang begitu sulit ditemui kini malah duduk di depannya seperti ini. ini adalah hal yang sangat membingungkan. Dan Tanti tahu, pasti Meta telah menyuruh suaminya untuk melakukan sesuatu kepadanya.
"Pak Yoga disuruh Meta? Saya tidak apa—"