"Laki-laki, Pak?" tanya Hardi. Pak Cipto pun mengangguk. Merasa aneh dengan penuturan Pak Cipto, Hardi lantas membuka-buka ponselnya, kemudian dia berkata, "Ini bukan, Pak?" sambil menunjukkan sebuah foto.
"Iya, ini. Aku tadi lihat sama laki-laki ini!" terang Pak Cipto. Hardi diam, tak menjawab apa-apa lagi, kemudian kembali duduk di sofa. "Pak Yoga, saya pamit dulu."
"Hati-hati, Pak,"
"Hallo, Sayang?"
Yoga langsung menoleh, saat suara Hardi terdengar tengah menelepon Kinan. Kemudian dia ikut duduk, memerhatikan sahabatnya itu tampak panik.
"Kamu di mana? Katanya ngajakin ke Rumah sakit, aku udah nunggu sejam, kamu nggak nongol-nongol," imbuh Hardi kemudian.
"Oh, gue... gue lagi lembur, Di. Please jangan telepon terus. Lo mau kerjaan gue nggaks selesai gara-gara elo teleponin terus? Dasar!" marah Kinan, yang langsung menutup teleponnya begitu saja.