Mbak Tanti tampak memejamkan matanya, kemudian kenangan itu seolah merampas dan menariknya kembali ke masa lampau. Saat-saat terindahnya bersama dengan Sinyo, saat-saat terindah yang mungkin tidak akan pernah kembali.
Ya… dia masih mencintai Sinyo, dan sampai kapan pun dia akan tetap mencintai Sinyo. Sebab Sinyo, adalah cinta pertama dan terakhir yang dia miliki.
Waktu itu bel masuk sekolah berbunyi, semua siswa agaknya berlarian mencoba masuk sebelum gerbang resmi ditutup oleh satpam. Karena tidur terlalu larut karena belajar, Tanti agaknya bangun kesiangan. Dia dengan kaca matanya yang berembun karena gerimis sedari tadi turun itu pun berusaha sekuat tenaga untuk bisa menerobos gerbang yang perlahan tertutup itu. Tapi, belum sempat gerbang ditutup sebuah tangan dari dalam gerbang terulut pada Tanti, membuat Tanti langsung meraih tangan itu, dan tubuhnya seolah ditarik paksa untuk maju sampai menubruk dada bidang seseorang.