"Elo Kakak perempuannya Aidan?" tanya Meta. Yang saat ini keduanya sedang duduk berdua di salah satu kursi yang ada di depan rumah. Tepatnya di bawah pohon mangga rumah Aidan.
Sebenarnya Sri tidak ingin untuk berbincang berdua dengan Meta. Dia hendak pergi tapi Meta sudah duduk terlebih dahulu. Namun bagaimana lagi, memang. yang bisa dia lakukan hanyalah pasrah. Sebab lari tidak akan pernah membuat semuanya menjadi lebih baik. malahan semua orang akan menganggapnya pecundang atau apa pun. bukan apa-apa, masalahnya adalah satu hal, yaitu dia masih merasa segan dengan Meta. Dia merasa tidak pantas untuk bersanding dengan Meta. Dari berbagai sisi kacamatanya dan lain sebagainya. sebuah hal yang membuatnya benar-benar merasa canggung bukan main.