Semua mata nyaris tertuju padanya, pada wanita semampai yang kini sedang memakai setelan kerja berwarna merah itu. Riasan wajah yang bold membuat kesan tegas pada wajah malaikatnya.
"Masuk gedung perkantoran pakek kaca mata item, elo mau nyamar jadi orang buta apa gimana?" celetuk Hardi, yang berhasil membuat Meta, Kinan, dan Mbak Tanti berhenti.
Dengan tampang angkuh ke tiganya, mereka bersedekap. Memandang Hardi seolah dia adalah mangsa yang harus dimusnahkan dari muka bumi. Tapi, Hardi agaknya tak takut. Sebab emosi yang membara di matanya pun tampak kentara. Keempat orang itu, seolah telah siap untuk mengibarkan bendera perang.
"Kenapa? Elo sirik? Biasa sih, cewek cakep mau pakek kaca mata item, kek, mau pakek kacamata orange, kek, masuk gedung kantoran, sah-sah aja. Nggak ada undang-undang yang ngelarang," sindir Kinan. Menarik sebelah alisnya, seolah memberi ancaman kepada sang kekasih.