Mendengar hal itu Lintang tampak terdiam, dia memandang Aidan dengan mimik wajah yang sangat tak terbaca sama sekali. dia bingung harus berkata apa sekarang. Karena rasa amarahnya sudah mulai pudar dengan penjelasan detil dari Aidan.
Kini Aidan menggenggam tangan Lintang, tatapannya tampak sendu seolah tengah meyakinkan Lintang.
"Tidak ada yang bisa menggantikan Mbak Lintang di hati saya, dan satu-satunya wanita yang melakukan hubungan itu dengan memakai hati hanyalah dengan Mbak Lintang. jadi saya mohon, percaya dengan saya dan terimalah saya, Mbak."
Lintang masih diam, kemudian dia tampak melipat kedua tangannya di depan dada. Dia memandang Aidan seolah sedang memastikan sesuatu.
"Kalau gitu, elo mau nikah sama gue?" tanya Lintang. Aidan langsung mengangguk dengan semangat.