Setelah mereka berbincang cukup lama, akhirnya tak terasa delman yang dimaksudkan oleh wanita tua penjual sayur pun datang. Lintang agaknya menghela napas panjang. Bagaimana tidak, pantatnya sudah sangat panas sekarang. Dia sama sekali tak menyangka jika perjuangannya untuk bertemu dengan Aidan akan sepanjang ini. sebuah perjuangan yang tidak hanya masalah bagaimana dia bisa meyakinkan Aidan. Tetapi juga perjuangan tentang dia agar untuk menunggu dengan begitu sabar.
Lagi Lintang tersenyum, kemudian dia berdiri karena dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Aidan. Tidak sabar? Apa yang terjadi dengannya? Apakah ini yang dimaksudkan jika mungkin dia telah benar-benar jatuh cinta dengan Aidan? Lintang kembali terdiam untuk sesaat sampai wanita tua penjual sayur itu menegurnya.
"Ayo Mbak. Sama yang lain juga," kata wanita tua itu.