"Please deh elo jangan kayak gitu. lagi pula gue udah nggak bakal ketemu lagi sama dia kok. Ngeri juga kalau ketemu lagi. Mungkin hidupku bakal sial seumur hidup," keluh Meta.
Kinan kembali terkekeh, kemudian dia merangkul sahabatnya itu. Dia menghela napas panjang, memandang sahabatnya yang kelewat polos.
"Met, gue mau kasih saran aja sih ama elo. Jadi orang itu jangan kelewat polos napa. Mau aja gitu dimanfaatin orang atau hati elo itu terlalu membek seperti ubur-ubur. Meski gue tahu kalau semua orang itu nggak mau punya masalah, tapi elo bisa kan buat ngehindari masalah dengan enggak berurusan sama biang masalah?" kesal Kinan. Meta pun hanya mendengus dan menganggukkan kepalanya. "Terus gimana itu si Lintang? dia beneran di tempat Fabian?" tanyanya lagi. Meta kembali mengangguk.