Brak!!
Fabian terjingkat saat melihat Hardi memukul meja di depannya itu. Untuk kemudian dia melirik Fabian dengan garang. Sudah dia bilang berkali-kali, saat ini dia tak mmbutuhkan apa pun, selain sebuah dukungan. Dia tak membutuhkan gunjingan, atau pun yang lainnya.
Yoga langsung menepuk bahu Fabian, agar dia bisa diam. Untuk kemudian, Fabian langsung menutup mulutnya rapat-rapat. Menempelkan kedua jarinya, dan menggerakkan seperti dia sedang menarik resleting untuk tertutup.
Lagi, Yoga menaruh beberapa minuman di atas meja, untuk mereka bisa minum sebelum mereka merasa suasana ini akan semakin tegang. Terlebih, besok adalah hari pernikahan dari Pak Cipto juga Sisi. Akan sangat canggung sekali jika mereka ribut hanya karena masalah seperti ini.