"Ehm, Pak. Bagaimana keadaan Bu Meta?" tanya Pak Cipto pada akhirnya. Keringatnya mengucur deras, Pandangannya lurus-lurus ke depan tanpa berani menoleh sedikit pun. Bagaimana dia bisa menoleh, bahkan rasanya duduk tepat di samping bosnya seperti ini benar-benar rasanya tidak pantas.
Mengetahui kalau Pak Cipto tak nyaman dengan posisi duduknya, Yoga pun akhirnya berdiri. Memasukkan kedua tangannya ke saku celana kemudian dia memandang Oka yang sudah memandangnya sedari tadi itu.
"Lo mau ke mana?" tanya Oka pada akhirnya. Tidak mungkin juga dia ikut diam dan seperti orang bodoh seperti salah satu pegawainya Yoga ini kan.
"Akum au menemani istriku dulu. Kapan-kapan mampir jika sempat…," jawab Yoga. Kemudian dia memandang Oka dengan tatapan sendunya, seraya tersenyum tipis. "Istrimu akan baik-baik saja. Percayalah itu," lanjutnya kemudian pergi.